BAZNAS Perkuat Dakwah Digital Lewat Bimbingan Teknis Kehumasan Zakat di Jatim

BAZNAS Jawa Timur menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kehumasan Zakat se-Jawa Timur, untuk memperkuat komunikasi publik BAZNAS kepada masyarakat, demi mendorong penguatan dakwah digital zakat.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jawa Timur menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kehumasan Zakat se-Jawa Timur, untuk memperkuat komunikasi publik BAZNAS kepada masyarakat, demi mendorong penguatan dakwah digital zakat.

Semarak.co – Kabag Humas BAZNAS Yudhiarma MK menyatakan, agenda ini merupakan bagian integral  Diklat Z-PR. Menurut dia, di era keterbukaan informasi, kemampuan publikasi, pengelolaan media sosial, dan dokumentasi visual menjadi kebutuhan penting.

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan, Kantor Digital BAZNAS di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk menyampaikan informasi zakat yang efektif, kredibel, dan menarik.

“Melalui bimtek ini, kita tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga memperkuat sinergi komunikasi publik. Ini adalah ruang praktik bersama meningkatkan kualitas penyampaian pesan dan edukasi zakat kepada masyarakat,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Jumat (28/11/2025).

Yudhiarma menambahkan, selain meningkatkan kapasitas SDM, BAZNAS fokus pada pemahaman strategi penanganan komunikasi krisis yang efektif dan akuntabel, memperkuat peran Kantor Digital BAZNAS sebagai saluran informasi tepercaya di Jatim, membangun jejaring komunikasi dan kolaborasi konten yang solid.

Ketua BAZNAS Jatim Ali Maschan Moesa menyatakan, transformasi digital harus diiringi kesiapan SDM dan kehati-hatian dalam mengelola informasi. BAZNAS saat ini sangat membutuhkan optimalisasi dan reskilling digital, meskipun masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya percaya pada sistem digital.

“Kita juga harus jeli menyikapi banyaknya data yang tidak valid. Teknologi digital menawarkan kecepatan, tetapi sisi negatifnya tetap harus diantisipasi. Kita mendorong publikasi cepat, namun tetap mengutamakan kualitas dibanding kuantitas,” ujar Ali. (hms/smr)

Pos terkait