BAZNAS Optimis Target Pengumpulan ZIS 2025 Tercapai Meski Perekonomian Melambat

BAZNAS optimistis mengumpulkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) 2025 sesuai target, di tengah pelambatan ekonomi.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) optimistis mengumpulkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) 2025 sesuai target, di tengah pelambatan ekonomi yang sedang terjadi, sehingga proses penyaluran bantuan kepada penerima manfaat tidak ikut terdampak.

Semarak.co – Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS Bidang Transformasi Digital Nasional Nadratuzzaman Hosen saat Pengajian Selasa Pagi bertema Strategi Fundraising di Masa Ekonomi Melambat yang diselenggarakan Pusdiklat BAZNAS,  Selasa (22/4/2025).

Bacaan Lainnya

“Kita punya pengalaman ketika Covid-19, boleh dibilang ekonomi stagnan, tapi Alhamdulillah  tetap bisa meningkatkan mengumpulkan dana zakat, infak, dan sedekah,” ujar Nadratuzzaman, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC) Selasa malam (22/4/2025).

Prof Nadra, biasa disapa, menyarankan BAZNAS di daerah memperkuat kerja sama dan kolaborasi dengan Unit Pengumpul Zakat (UPZ), sehingga penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah bisa lebih merata dan menjangkau daerah-daerah terpencil.

“Secara aturan, dari dana terkumpul, mereka menyerahkan ke BAZNAS, lalu dikembalikan 70 persen. Dan kalau bisa, dana 70 persen BAZNAS daerah ini bisa memanfaatkannya dengan bekerja sama, tentu dengan proposal yang baik, masuk akal, dan bermanfaat,” jelasnya.

Menurut Prof Nadra, jika hal tersebut bisa terlaksana, maka akan bisa meminimalisir dampak dari pelambatan ekonomi di daerah. Katanya, selama ini UPZ-UPZ mengambil zakat karyawan yang telah memiliki gaji tetap.

Deputi 1 BAZNAS Bidang Pengumpulan, M Arifin Purwakananta menambahkan, pelambatan ekonomi akan berdampak pada fundraising setidaknya dalam 6 hal, yaitu penurunan donasi, pemotongan anggaran pemerintah, peningkatan kebutuhan sosial, perubahan prioritas belanja, tantangan pengelolaan dana, serta tekanan pada organisasi filantropi.

“Meski demikian, di tengah dampak pelambatan ekonomi tetap ada harapan yaitu krisis akan meningkatkan kedermawanan, terdapat segmen donatur yang tidak terdampak krisis, luasnya saluran donasi digital, inovasi pasar baru, serta donasi tetap,” kata Arifin.

Arifin menegaskan, pelambatan ekonomi tidak boleh menjadi alasan BAZNAS maupun lembaga zakat lainnya untuk menurunkan target pengumpulan, sebab hal tersebut akan berdampak pada penerima manfaat maupun orang yang membutuhkan.

“Karena ada pelambatan lalu kita menjadi mengecil, ini tidak boleh terjadi. Tetap harus berupaya target tercapai, karena angka yang kita himpun sudah dihitung penyaluran hingga operasionalnya. Jadi perlu check point agar target tetap tercapai meski ekonomi melambat,” (hms/smr).

Pos terkait