Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meluncurkan program Z-Auto di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, yang menyasar sektor bengkel motor sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan sekaligus mendorong kemandirian mustahik.
Semarak.co – Pimpinan BAZNAS Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan menegaskan bahwa Z-Auto merupakan langkah percepatan bagi para penerima manfaat. Z-Auto ini adalah bagian dari upaya BAZNAS untuk melakukan akselerasi.
“Apa itu? Akselerasi supaya teman-teman mustahik ini bisa keluar dari zona mustahik menjadi zona muzaki. Istilah saya tadi moving out of mustahik, supaya akseleratif,” kata Saidah, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Rabu (24/9/2025).
Ia mengingatkan bahwa dana yang diterima mustahik bukan sekadar bantuan, tetapi amanah yang harus dikelola dengan kesucian, dengan kesungguhan. “Saya berharap bapak ibu nanti bisa berkembang Z-Auto-nya. Kalau sekarang masih kecil, nanti bisa punya bengkel yang besar, itu namanya berkembang,” ujarnya.
Saidah berharap, program Z-Auto ini dapat meningkatkan kemandirian ekonomi mustahik, keterampilan di bidang otomotif, serta membuka lapangan pekerjaan baru sehingga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Sementara itu, Bupati Kulonprogo R Agung Setyawan menyampaikan apresiasinya atas kehadiran program Z-Auto di wilayahnya. Menurutnya, program ini bisa menjadi jawaban bagi generasi muda yang ingin mengembangkan keterampilan sesuai minat mereka.
“Saya berharap ini menjadi satu kesempatan yang dipercayakan kepada panjenengan, bisa membawa kemaslahatan bagi masyarakat dan keberkahan bagi kita semua. Ini adalah tepat untuk memberikan pembekalan sesuai dengan passion-nya,” jelasnya.
Sejak diperkenalkan pada 2021, Z-Auto telah membantu 577 mustahik di 18 provinsi dan 77 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Berdasarkan catatan BAZNAS, rata-rata pendapatan peserta program meningkat hingga 42,4 persen dibandingkan sebelum mendapat bantuan.
Untuk Kulonprogo, BAZNAS menyalurkan bantuan kepada 15 mustahik, masing-masing memperoleh modal usaha, ditambah dengan pendampingan intensif serta pelatihan mekanik agar usaha bengkel yang dirintis bisa berkelanjutan. (hms/smr)