Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta meresmikan Laboratorium Ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) di kampus UIN, kawasan Ciputat Tangerang Selatan, Senin sore (25/3/2024).
semarak.co-Hhadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan Prof (HC). Zainulbahar Noor, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan.
Lalu ikut hadir pelaksana tugas (Plt.) Biro Komunikasi Publik BAZNAS RI Ndari Rumi Widyawati. Sedangkan dari UIN, hadir Dekan FDIKOM UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Wakil Dekan Bidang Akademik Fita Fathurokhmah, beserta seluruh Kaprodi FDIKOM UIN Jakarta.
Zainulbahar Noor menyampaikan, Laboratorium Ziswaf merupakan program yang diinisiasi oleh BAZNAS dalam rangka mendukung upaya penguatan ekosistem pengelolaan zakat di Indonesia, terutama di lingkungan perguruan tinggi.
“Program ini digulirkan kepada perguruan tinggi yang memiliki Program Ekonomi Syariah ataupun Manajemen Zakat dan Wakaf seperti UIN Jakarta ini,” ucap Zainulbahar dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Senin malam (25/3/2024).
Zainulbahar menambahkan, tujuan laboratorium ini agar perguruan tinggi mampu melahirkan lulusan unggul dan kompeten yang memahami secara komprehensif tentang pengelolaan zakat, baik dari segi teori maupun praktik.
“Selain itu, kerja sama ini merupakan bagian dari program-program sinergis nasional khususnya di bidang pendidikan dan penelitian zakat dalam bentuk Laboratorium Ziswaf. Kami berharap agar UIN Jakarta dapat melahirkan teknokrat, birokrat, dan pemimpin masa depan, termasuk di bidang zakat yang mampu menguasai ilmu agama secara komprehensif,” ujarnya.
Kesempatan sama, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan menambahkan, rumus Penghimpunan menjelaskan bahwa kerja sama ini dilakukan karena penghimpunan di BAZNAS dan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi memiliki keterkaitan.
Rizaludin kemudian menjabarkan 4 rumus sukses penghimpunan BAZNAS yang memiliki hubungan dengan Fakultas Ilmu Komunikasi. Pertama, sukses penghimpunan disebabkan karena sebaik-baiknya komunikasi. “Jadi yang pertama itu rumusanya komunikasi. Maka cocok fakultas ilmu komunikasi menjadi laboratorium,” ujarnya.
Kedua, layanan. Menurutnya, komunikasi yang baik harus ditopang oleh layanan yang baik.”Maka tujuan dari zakat seperti dijelaskan Al-Qur’an adalah ketentraman. Sebagaimana tagline BAZNAS sekarang yaitu Nikmat Berzakat: Tentramnya Muzaki, Bahagianya Mustahik.”
Ketiga, masih rinci Rizaludin, yaitu kanal. Kanal menjadi penting agar mempermudah transaksi dalam pembayaran. Terakhir atau bagian keempat adalah data. “Di mana data ini untuk mengetahui calon Muzaki,” paparnya.
“Jadi kalau komunitasnya baik, layanannya baik, kanalnya baik dan datanya baik maka penghimpunan juga akan berjalan dengan baik. Inilah mengapa kerja sama dengan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi sangat penting,” demikian Rizaludin menambahkan.
Dekan FDIKOM UIN Jakarta Dr. Gun Gun Heryanto menyampaikan program Laboratorium Ziswaf ini akan dimanfaatkan untuk menyiapkan para calon amil yang kompeten di masa mendatang. Karena itu, pihaknya berharap agar kerja sama UIN Jakarta dan BAZNAS bisa terus terjalin dengan baik.
“Saya berharap kerja sama ini tidak hanya di atas kertas, tapi betul-betul menjadi langkah nyata yang dapat penuhi secara bersama-sama. Mudah-mudahan ikhtiar baik ini menjadi langkah kerja yang terkoordinir,” pungkas Gun Gun.
Sebelumnya di tempat dan acara yang sama, BAZNAS RI menjalin kerja sama dengan FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta untuk memperkuat literasi dakwah zakat di Indonesia. Penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dilakukan Ndari Rumi Widiyawati bersama Gun Gun Heryanto disaksikan Zainulbahar Noor.
Dalam sambutannya, Zainulbahar menyampaikan, kerja sama yang dilakukan antara BAZNAS dengan FDIKOM UIN Jakarta dilaksanakan karena ilmu komunikasi sangat dibutuhkan untuk penyebaran literasi zakat di era digital seperti ini. Apalagi literasi zakat di Indonesia masih jauh dari angka yang diharapkan.
“Ilmu komunikasi ini sangat dibutuhkan untuk penyebaran literasi zakat sebagai bagian yang sangat mutlak di era digital ini. Apalagi saya rasa tingkat literasi zakat, infak, sedekah seluruh rakyat Indonesia ini masih jauh dari yang diharapkan,” ujar Zainulbahar.
Zainulbahar menyampaikan, potensi zakat di Indonesia sangat besar dan salah satu cara agar potensi zakat tersebut dapat dimaksimalkan adalah dengan penyebaran literasi zakat kepada masyarakat sehingga masyarakat sadar akan pentingnya zakat.
“Potensi zakat, infak di Indonesia sangat besar, dan saat ini apa yang bisa dilakukan (oleh BAZNAS) untuk meningkatkan literasi zakat adalah dengan mengadakan berbagai program seperti pengumpulan, dan pendistribusian zakat,” katanya.
Gun Gun Heryanto mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah awal yang akan membawa efek positif dan konstruktif bagi UIN Jakarta maupun BAZNAS. “Ini adalah langkah awal yang saya yakin akan membawa efek domino yang positif dan konstruktif untuk menguatkan kelembagaan baik FDIKOM maupun BAZNAS,” katanya.
Gun Gun berharap, kerja sama yang sedang dilakukan saat ini tidak hanya kerja sama simbolis diatas kertas saja, melainkan dapat terus dilaksanakan dengan menindaklanjuti berupa langkah nyata yang akan dilakukan oleh kedua lembaga nantinya.
“Saya berharap kita tidak kerja sama hanya diatas kertas, tapi kita berharap follow up nya, langkah nyata terintegrasi dengan timeline yang mungkin bisa kita penuhi secara bersama-sama,” pungkas Gun Gun dirilis humas Baznas usai acara melalui WAGroup BMC, Senin malam (25/3/2024).
Hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, Wakil Dekan FDIKOM Bidang Akademik Fita Fathurokhmah, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan M. Muhtadi beserta seluruh Kaprodi FDIKOM. (smr)
