Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyerukan kepada Muslimin Agar menyalurkan zakat pada lembaga pemerintah atau swasta. Seruan tersebut untuk meminimalkan pembagian zakat secara langsung oleh muzaki ke mustahik.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Bambang Soedibyo mengatakan seruan tersebut agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Tidak sedikit terjadi kericuhan saat pembagian zakat secara pribadi dengan mengundang mustahiq.
“Penyaluran zakat tidak lewat lembaga amil zakat akan menimbulkan riya. Kalau lewat kami, enggak riya. Kalau langsung bisa bawa korban karena berdesak desakan saat antre ambil zakat ke muzaki yang salurkan secara langsung,” kata dia di Jakarta, Kamis (18/5).
Makanya, ia mengajak muzaki menyalurkan zakat ke Bazbas atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang didirikan masyarakat secara resmi. Dengan adanya Ramadhan, ia yakin bulan Ramadhan pemungutan zakat akan berkontribusi sebanyak 30% sampai 40% terhadap target perolehan akhir tahun Rp2,3 triliun dan Rp6 triliun jika digabung Baznas dan LAZ.
Ia menyadari untuk mendorong zakat, hanya sebatas himbauan karena Baznas tidak punya kekuatan hukum untuk memaksa muzaki yang sudah cukup kategori menunaikan zakat.
Namun demikian, Baznas sudah mempunyai ide agar zakat dapat maksimal terkumpul.”Saya akan tulis surat ke presiden agar menteri, dirjen dan direksi BUMN untuk membayar zakat di Istana Ramadhan. Kita sedang persiapkan rencana ini. Termasuk kita himbau konglomerat dapat menyalurkan CSR ke kita,” jelas dia.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Nasional, Baznas Nasir Tajang mengungkapkan, akan menyalurkan zakat sebanyak Rp2,4 miliar saat Ramadhan ini. Itu akan disalurkan lewat 10 program.
“Sepuluh program berupa Ramadhan bareng bahagia bareng, Ramadhan bersama suku Badui, Barnas peduli wanita Lapas, peluncuran buku khotbah zakat, 99 masjid cemerlang, siaga mudik, pembentukan Umar bin khotob, Ramadhan bersama lansia, teras sehat dan paket Ramadhan bahagia,” tutur dia. (wiy)