BAZNAS dan Sahabat Pulau Luncurkan Komunitas Pemberdayaan Zakat Putri Berdikari Batik

Anggota Baznas Nana Mintarti memberikan cinderamata tanda peluncuran Putri Berdikari Batik. foto: humas Baznas

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bekerja sama dengan Sahabat Pulau Indonesia (SPI) meluncurkan Program pemberdayaan zakat ‘Putri Berdikari Batik’ di Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

‘Putri Berdikari Batik’ merupakan kelompok perempuan perajin batik khas Tuban yang berkarya melestarikan khasanah asli Tuban menggunakan pewarna alami ramah lingkungan.

Hadir dalam acara yang sekaligus sebagai Peringatan Bulan Batik Nasional tersebut Anggota Baznas Nana Mintarti, Bupati Tuban Fathul Huda, Kepala Program Zakat Community Develpoment Tatiek Kancaniati, Advisor SPI Rita Meilinawaty, dan Konsultan Desain Nurul Akriliyati.

Nana Mintarti mengatakan, Baznas memiliki perhatian tinggi pada pelestarian kain khas daerah melalui Program Rumah Batik dan Tenun Indonesia. Program pemberdayaan ini dilakukan secara berkelanjutan sejak 2018 dan melibatkan partisipasi masyarakat lokal.

“Saat ini ‘Putri Berdikari Batik’ memiliki 30 anggota aktif yang seluruhnya merupakan perempuan di Desa Sumurgung. Dari program pemberdayaan ini kami memiliki visi besar ‘Mewujudkan Desa Sumurgung yang mandiri, Islami dan unggul,” ujar Nana dalam rilis Humas Baznas, Kamis (24/10/2019).

Antara lain, rinci Nana, dengan membangun sentra kelompok edukasi ‘Putri Berdikari Batik’ berupa tempat workshop dengan konsep kebun pewarnaan alam dan meningkatkan kualitas maupun kuantitas hasil karya kelompok ‘Putri Berdikari Batik’ agar semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Masyarakat desa ini sebagian besar merupakan mustahik yang bekerja sebagai buruh pabrik batik cap dengan penghasilan yang sangat minim.  “Melalui program ZCD, masyarakat akan dijadikan subjek program. ZCD diharapkan mampu menjadi katalisator dalam menjadikan Desa Tuban menjadi desa yang mandiri, Islami, dan unggul,” katanya.

Advisor SPI Rita Meilinawaty mengatakan, setelah melalui pelatihan dalam beberapa bulan terakhir, Kelompok ‘Putri Berdikari Batik’ sudah terampil menghasilkan berbagai motif khas Sumurgung.

“Sahabat Pulau Indonesia bersama Baznas bercita-cita untuk menciptakan masyarakat mandiri dengan kearifan lokal, serta beranjak dari pewarna sintetis ke pewarnaan alami. Acara memang sengaja diadakan di desa, dengan harapan Desa Sumurgung dapat terkenal di kancah nasional maupun internasional sebagai desa pengrajin batik ramah lingkungan,” katanya.

Rangkaian acara Ecofashion Community ‘Putri Berdikari Batik’ menampilan seni tongklek dari pemuda Sumurgung, fashion show dari Karang Taruna Sumurgung dan penanaman pohon pewarnaan alami. Kegiatan ini juga turut menghadirkan SDG’s influencer dari Putri Remaja 2019 dan juga Putri Remaja Lingkungan Hidup Indonesia, Pocut Jihan.

“Tidak dapat dipungkiri, menghasilkan produk ramah lingkungan melalui program pemberdayaan masyarakat diperlukan usaha ekstra dan pendampingan yang intens. Sahabat Pulau Indonesia mendatangkan ahli pendamping masyarakat dengan latar belakang teknik lingkungan untuk tinggal bersama dengan warga,” katanya.

Ketua kelompok ‘Putri Berdikari Batik’, Warsimah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para donatur Baznas dan tim pendamping dari SPI yang telah mewujudkan mimpi perempuan di desa tersebut. “Kami sangat beruntung bisa mendapat ilmu pengetahuan baru lagi tentang batik dan lingkungan hidup,” katanya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *