Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Baznas Tanggap Bencana (BTB) membantu warga yang menjadi korban terdampak banjir bandang di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin kemarin (15/6/2020).
semarak.co– Banjir pada Jumat sore (12/6/2020) ini menyebabkan kerusakan di beberapa tempat, di antaranya Pasar Sentral, serta rumah warga di dua Kecamatan yakni Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu. Baznas menurunkan tujuh orang personel BTB Kabupaten Maros, dan satu mobil rescue.
Tim Baznas bergabung bersama personel TNI/Polri dan BNPB membantu membersihkan lumpur, genangan air serta berbagai macam puing-puing bangunan yang berserakan di Pasar Sentral agar dapat segera digunakan untuk aktivitas jual beli kembali.
Kepala Baznas Tanggap Bencana Dian Aditya Mandana Putri mengatakan sejak banjir melanda Jumat sore, tim Baznas Tanggap Bencana Kabupaten Maros langsung mengevakuasi warga ke tempat lebih aman.
“Baznas juga mendistribusikan bantuan logistik beruapa paket sembako kepada warga yang terdampak banjir bandang di Bantaeng. Tim Baznas juga melakukan assessment ke beberapa lokasi untuk melakukan pendataan kebutuhan paskabanjir ini,” ujar Dian, di Jakarta, Selasa (16/6/2020) seperti dirilis Humas Baznas.
Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta mengatakan, Baznas memiliki lembaga program Baznas Tanggap Bencana yang tersebar di berbagai provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang selalu siap siaga memberikan respons cepat melayani masyarakat terdampak bencana.
“Dalam kondisi pandemi Covid-19, masyarakat Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Bantaeng harus dihadapkan dengan musibah banjir bandang,” ujar Arifin.
Mustahik, kata Arifin, selalu menjadi pihak yang paling menderita ketika bencana melanda. “Semoga mereka tetap dapat terlindungi selama dalam pengungsian dari penularan wabah Covid-19. Baznas siap menjadi garda terdepan untuk membantu masyarakat bangkit dari bencana,” kata Arifin.
Banjir melanda Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan sejak Jumat (12/6/2020), pukul 17.00 WITA. Banjir tersebut dipicu oleh tingginya intensitas hujan di wilayah hulu dan menyebabkan debit Sungai Calendu meluap. (smr)