Efayarnis (48), Seorang pedagang di kawasan wisata bersejarah Panorama Lobang Jepang, Bukittinggi, Sumatera Barat, berhasil mengembangkan usaha souvenir berkat bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Semarak.co – Bantuan modal Rp3 juta pada Ramadhan 2025 menjadi titik balik usaha Efayarnis. Modal tersebut bisa menambah stok dagangannya, mulai dari kaos bergambar ikon kota Jam Gadang, tas rajut khas Minang, dan lainnya dengan omzet per minggunya mencapai Rp5 juta.
Pimpinan BAZNAS Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan mengatakan, Efayarnis adalah salah satu contoh mustahik yang berhasil. Menurutnya, pengelolaan zakat tidak hanyatransparan, tetapi juga diarahkanmendorong transformasi ekonomi dan kemandirian umat.
“Ini adalah wujud nyata bagaimana dana zakat tidak hanya diberikan sebagai bantuan konsumtif, tetapi dikembangkan dalam bentuk dukungan produktif. Efayarnis adalah contoh suksesnya,” ujarnya, dirilis humas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Kamis (5/6/2025).
Saidah menambahkan, pemberdayaan ekonomi seperti ini memberikan dampak berganda. Selain meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat, juga menggerakkan roda ekonomi lokal, khususnya di sektor pariwisata dan industri kreatif daerah.
“Zakat yang disalurkan secara tepat sasaran dapat membuka peluang usaha, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Inilah bentuk nyata dari zakat sebagai solusi masalah sosial,” ucap Saidah.
“Kami tidak hanya memberikan modal, tetapi juga pendampingan agar mustahik bisa membaca peluang pasar, memahami manajemen sederhana, dan menjaga keberlanjutan usaha,” tambahnya.
Sementara itu, Efayarnis menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS karena telah memilihnya sebagai salah satu penerima manfaat program, sehingga usaha souvenir yang sudah lama dirintisnya bisa berkembang semakin pesat.
“Alhamdulillah, dengan bantuan dari BAZNAS, saya bisa tambah belanja barang. Dagangan saya jadi lebih beragam dan banyak yang suka. Sekarang setiap libur, kios saya selalu ramai,” kata Efayarnis saat ditemui di lapaknya, akhir pekan lalu.
Sebelum menerima bantuan modal, Efayarnis hanya mampu meraih omzet sekitar Rp1,5 juta per minggu. Namun, setelah menambah stok dan variasi produk, pendapatannya melonjak drastis hingga mencapai Rp5 juta per minggu, terutama pada masa libur sekolah dan hari besar keagamaan.
Wisatawan yang mengunjungi kawasan Panorama Lobang Jepang menjadi target pasar utama Efayarnis. Ia juga mengandalkan keramahan dan layanan personal untuk menarik pembeli, menjadikan kios kecilnya salah satu yang paling sering dikunjungi di antara pedagang lainnya.
“Musim libur seperti sekarang ini benar-benar membawa berkah. Banyak wisatawan yang senang dengan souvenir khas Bukittinggi, terutama kaos Jam Gadang. Omzet saya naik tiga kali lipat, dan itu sangat membantu untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar perempuan yang akrab disapa Buk Efa ini. (hms/smr)