Bantu Pelaku Bisnis Maksimalkan Kampanye Pemasaran Berbasis Data selama Ramadhan, Telkomsel Rilis DigiAds Ramadan Insight 2025

Dalam Telkomsel DigiAds Roundtable di Jakarta (23/1) bersama CMO sejumlah sektor industri, VP Digital Advertising, Wholesale, dan Interconnect Telkomsel, Arief Pradetya, memaparkan pola perilaku konsumen selama Ramadan untuk mendukung pemasaran yang lebih cerdas dan efektif. Foto: humas Telkomsel

Telkomsel menerbitkan whitepaper DigiAds Ramadan Insight 2025, sebuah studi komprehensif yang menyajikan insight mendalam tentang perilaku konsumen selama bulan puasa Ramadan.

semarak.co-Insight dalam whitepaper ini bertujuan membantu pelaku bisnis memaksimalkan efektivitas kampanye pemasaran berbasis data yang relevan dan berdampak selama periode Ramadan. Telkomsel DigiAds dirancang untuk membantu pelaku bisnis memperoleh keunggulan kompetitif melalui solusi periklanan digital inovatif.

Bacaan Lainnya

Dengan kapabilitas seperti penempatan iklan strategis di platform premium, iklan berbasis lokasi yang didukung insight jaringan serta teknologi personalisasi pesan melalui TV digital, smartphone, WhatsApp, hingga RCS, DigiAds berfokus membantu bisnis menjangkau audiens secara luas.

Lalu relevan, dan efektif di seluruh negeri dengan dukungan jaringan terdepan dan terluas Telkomsel yang mencakup lebih dari 97% wilayah populasi dan basis pelanggan lebih dari 158 juta.

Bulan puasa Ramadan adalah momen emas bagi bisnis untuk memperkuat strategi pemasaran dengan pola belanja konsumen yang mengalami lonjakan signifikan menjelang Idulfitri. Namun periode ini juga menghadirkan tantangan.

VP Digital Advertising, Wholesale, and Interconnect Telkomsel Arief Pradetya merinci, seperti kapan waktu iklan digital yang paling efektif, bagaimana menjaga sensitivitas budaya, serta seperti apa konten otentik yang relevan dengan pasar.

“DigiAds Ramadan Insight 2025 memberikan pemahaman tentang pola perilaku konsumen secara mendalam, memungkinkan pengambilan keputusan pemasaran yang lebih cerdas dan efektif selama Ramadan,” papar Arief dirilis humas Telkomsel usai acara melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Kamis (13/2/2025).

Whitepaper tersebut menjelaskan sejumlah tren konsumen yang terjadi selama periode Ramadan 2024, di antaranya:

*) Peningkatan Aktivitas Digital: Lonjakan aktivitas digital mencapai 78% saat sahur dan 4% setelah tarawih, dengan aplikasi fintech, perbankan, dan video streaming menjadi favorit konsumen.

*) Perubahan Pola Belanja: Sebanyak 69% konsumen lebih memilih berbelanja offline, sementara belanja online memuncak pada minggu terakhir Ramadan di kota-kota besar.

*) Metode Pembayaran Dominan Belanja Offline: Cash menjadi metode pembayaran utama (50%), diikuti oleh QRIS (30%), dengan e-wallet dan online transfer yang mulai menarik perhatian.

*) Mobilitas Meningkat: Mobilitas masyarakat naik signifikan, terutama ke wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra Utara.

Kemudian untuk merancang iklan digital Ramadan yang sukses pada 2025, Telkomsel DigiAds menyarankan bisnis untuk fokus pada tiga pilar utama, yakni:

1) Audience: Memanfaatkan data berbasis umpan balik untuk memahami kebutuhan dan preferensi audiens.

2) Placement: Memaksimalkan jangkauan melalui inventori premium di platform digital.

3) Content: Menghadirkan konten yang relevan, interaktif, dan dinamis seperti kuis atau promosi eksklusif Ramadan.

Konsumsi media seperti TV dan video streaming juga meningkat tajam saat sahur dan menjelang berbuka, menciptakan peluang strategis untuk meningkatkan keterlibatan konsumen melalui konten kreatif yang otentik.

Secara keseluruhan, DigiAds Ramadan Insight 2025 menunjukkan bahwa Ramadan adalah momen strategis bagi bisnis untuk meningkatkan relevansi dan dampak kampanye pemasaran. Adapun whitepaper ini memanfaatkan telco insights dari Telkomsel DigiAds untuk memberikan analisis yang lebih komprehensif dan akurat.

“Dengan analisis ini, kami berharap para pelaku usaha dapat merancang strategi pemasaran yang tepat sasaran, meningkatkan efektivitas iklan digital, dan membuka peluang baru yang signifikan di pasar selama periode Ramadan,” pungkas Arief. (smr)

Pos terkait