Bank Syariah Mandiri Gandeng UGM Luncurkan Islamic Sociopreneur Development Program

Direktur Utama BSM Toni EB Subari (kanan) menyerahkan bantuan dalam rangkaian acara peluncuran Islamic Sociopreneur Development Program, pada perwakilan rektor UGM

Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZNAS BSM Umat) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP) Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP).

Direktur Utama BSM Toni EB Subari mengatakan, ISDP merupakan program beasiswa berupa uang saku, uang SPP, pembinaan spiritual, permodalan, pelatihan/magang kewirausahaan serta pendampingan usaha. Program senilai Rp1,9 milyar untuk 25 mahasiswa ini bertujuan mencetak wirausahawan muda yang memiliki kepedulian sosial kepada masyarakat. Program ISDP ini, klaim Toni, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengusaha muda.

“ISDP merupakan program yang memang arahnya pas dengan kebijakan pemerintah, agar bisa melahirkan para pemuda yang mandiri dan bisa berwirausaha dengan segala keterampilan yang dimilikinya,” kata Toni dalam sambutannya, disaksikan Direktur Bank Mandiri Kartini Sally sebelum menyerahkan secara simbolis program ISDP kepada Wakil Rektor Kerja Sama dan Alumni Dr Paripurna Poerwoko Sugarda di UGM, Yogyakarta, Selasa (19/12).

Selain itu, menurut Toni, diluncurkannya kegiatan ISDP ini merupakan fokus dan concern BSM dan Laznas BSM Umat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “ISDP ini sebagai bagian dari kepedulian BSM, tetap concern dalam peningkatan kualitas pendidikan. Sehingga bisa mendorong dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia,” ucap Toni dalam rilisnya.

Direktur Eksekutif Laznas BSM Umat, Rizqi Okto Priansyah menambahkan, tujuan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan mahasiswa UGM mengenai bidang sociopreneur secara umum. “Sekaligus membangun, memotivasi serta mengembangkan minat dan bakat untuk mampu meningkatkan potensi diri setelah lulus dari jenjang perguruan tinggi menjadi entrepreneur sejati,” tutur Rizqi Okto.

Lebih lanjut dikatakan Rizqi, para mahasiswa ini dituntut untuk mampu memberikan dampak positif khususnya dari sisi sosial ekonomi masyarakat. Mahasiswa yang dikenal sebagai agen perubahan (agent of change), diharapkan tidak hanya memberi perubahan dari segi intelektualitas saja, tetapi dapat menciptakan dan melahirkan entrepreneur yang terampil dan mandiri.

“Bersama BSM dan Laznas BSM Umat, mahasiswa akan diberikan beasiswa, pendampingan dan pengetahuan untuk menjadi pengusaha yang sukses,” tandasnya. Selama tahun 2017 BSM melalui lembaga amil zakat Laznas BSM Umat telah menyalurkan beasiswa pendidikan sebesar Rp6,02 miliar. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *