PT Bank Muamalat Indonesia menyalurkan pembiayaan kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) senilai Rp500 miliar. Dana tersebut digunakan sebagai pembiayaan modal perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro melalui produk Mekaar Syariah milik PNM.
semarak.co-Pembiayaan ini menggunakan akad Al-musyarakah dengan tenor maksimal 12 bulan. Seremoni penandatanganan kerja sama ini dilaksanakan Rabu (2/11/2022) di Kantor Pusat PNM, Kawasan Soedirman, Jakarta Selatan.
Acara dihadiri Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y. Noor dan Direktur Keuangan dan Operasional PNM Ninis Kesuma Adriani. Irvan mengatakan, PNM telah menjadi nasabah Bank Muamalat sejak tahun 2000.
Dan sebelumnya, lanjut Irvan, mendapatkan fasilitas pembiayaan dari perseroan baik dalam bentuk bilateral maupun sindikasi. Pihaknya berharap kerja sama lanjutan ini dapat meningkatkan portofolio pembiayaan perseroan khususnya di segmen korporasi.
“Histori kemitraan antara Bank Muamalat dan PNM sudah terjalin selama lebih dari dua dekade baik dalam bentuk funding maupun lending,” ujar Irvan dirilis humas Bank Muamalat melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Kamis (3/11/2022).
Oleh karena itu, lanjut Irvan, penyaluran pembiayaan ini adalah kelanjutan dari hubungan kerja sama yang sudah terjalin dengan sangat erat. “Semoga ini menjadi momentum yang baik dan dapat berlanjut dalam ekosistem bisnis yang lebih luas lagi,” harapnya.
Sebelumnya pada Desember 2021 lalu Bank Muamalat juga berpartisipasi dalam penyaluran fasilitas modal kerja sindikasi syariah untuk tujuan penyaluran pembiayaan kepada nasabah PNM melalui produk ULaMM dan Mekaar Syariah.
Dukungan Bank Muamalat terhadap program-program PNM ini adalah wujud komitmen perseroan dalam memajukan usaha mikro, kecil dan menengah yang telah terbukti dapat bertahan dalam menghadapi gejolak ekonomi.
Di bagian lain PT PNM memperoleh dampak positif dalam peran pemberdayaan ekonomi perempuan. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengungkapkan, tidak sama dengan lembaga keuangan lain yang hanya memberikan pembiayaan, PNM hadir dengan memberikan 3 modal.
Yakni modal finansial yang bentuknya pembiayaan atau kredit, lalu modal intelektual yakni wajib mendampingi atau memfasilitasi nasabah untuk saling berdiskusi untuk mengembangkan usaha, dan terakhir modal sosial dalam bentuk network. Selain itu PNM juga bekerja sama dengan Kementerian dan instansi lainnya dalam rangka memberikan literasi bagi nasabah.
Di antaranya keterlibatan Kementrian PPPA dan KODAM untuk memberikan literasi tentang keluarga, parenting, serta stunting. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan dan memperkuat peran perempuan dalam ketahanan rumah tangga.
“Kami semakin mudah melakukan penetrasi dan melakukan proses-proses pemberdayaan yang harus kami berikan kepada para pelaku Ultra Mikro yang mayoritas adalah perempuan,” ujar Arief dalam sambutan dampak peran Holding Ultra Mikro bagi keberlangsungan program PNM Mekaar melalui acara Talk Show UMKM Performance Index, di Studio RRI Jakarta Pusat, Kamis (3/11/2022).
Dalam hal ini PNM secara konsisten mengajak para nasabah untuk mengembangkan usaha yang sesuai dengan keahliannya dan mayoritas para nasabah PNM bergerak di bidang jasa dan perdagangan.
PKM (Pertemuan Kelompok Mingguan) juga menjadi salah satu fasilitas yang diberikan PNM untuk saling berdiskusi. Dalam beberapa momen PNM juga kerap mengadakan pelatihan sesuai kebutuhan para nasabah.
“Jadi di pertemuan kelompok itu disiapkan tools-tools sosialiasi, dengan cara yang sederhana difasilitasi para pendamping di lapangan yang disebut sebagai Account Officer, itu bentuk-bentuk pendidikan yang kami kasih ke nasabah,” ujar Arief dirilis humas PNM melalui WAGroup Teman PNM, Jumat (4/11/2022).
Melalui bentuk program yang ada diharapkan akan mampu menjadikan nasabah untuk semakin tangguh, berkembang, bisa naik kelas dan mandiri. Dalam hal ini, I Nyoman Darmata, Direktur Bina Perluasan Kesempatan Kerja, Kementrian Ketenagakerjaan juga buka-bukaan mengenai program tenaga kerja mandiri yang berbasis masyarakat.
Kemnaker berusaha membangun jejaring atau menjembatani agar pelaku program tenaga kerja mandiri dapat mempunyai akses permodalan, bisa melalui Perbankan, lembaga non perbankan hingga industri sebagai obsteker mereka.
Sebagai informasi, hingga 3 November 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 156,8 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 13 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 4197 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMKM di 34 Provinsi, 513 Kabupaten/Kota, dan 5640 Kecamatan. (smr)