PT Bank Syariah Indonesia (BSI) terus memperkuat peran sebagai pilar transformasi ekonomi Indonesia sepanjang 2024. Bank BSI berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam menciptakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, inovatif, dan kompetitif.
semarak.co-Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pentingnya pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai salah satu kunci keberhasilan pertumbuhan ekonomi. Sektor ini memegang peran vital dalam menyerap tenaga kerja dan mendukung inklusi ekonomi.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Kami berkomitmen mendorong UMKM untuk naik kelas melalui akses permodalan, pembinaan berkelanjutan, dan inovasi layanan digital,” ujar Hery dirilis humas melalui WAGroup Media BSI, Rabu (22/1/2025).
Hingga November 2024, pembiayaan UMKM BSI mencapai Rp50,72 triliun. Atau tumbuh 19,63% dari total pembiayaan sebesar Rp258,41 triliun. Jumlah nasabah UMKM mencapai 353 ribu orang. Ini mencakup akses permodalan melalui kredit usaha rakyat (KUR) dan pembiayaan UMKM komersial,
Serta pendampingan untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan. Sinergi dengan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menjadi pilar penting Bank BSI dalam mendorong transformasi ekonomi. Hal ini bertujuan untuk pertumbuhan yang lebih tinggi, sehingga hal itu menjadi arah setiap kebijakan bank sentral.
Salah satunya, kebijakan BI menurunkan BI Rate menjadi 2,75, juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, bank sentral juga terus menjaga kebijakan untuk meningkatkan likuiditas perbankan agar dapat senantiasa menyalurkan kredit, terutama ke sektor-sektor prioritas yang menyerap banyak tenaga kerja.
Seperti pertanian, perdagangan, retail dan perumahan rakyat, serta UMKM dan ekonomi kreatif. Hal ini bertujuan untuk pertumbuhan yang lebih tinggi, sehingga hal itu menjadi arah setiap kebijakan bank sentral. Salah satunya, kebijakan BI menurunkan BI Rate menjadi 2,75, juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyoroti pentingnya stabilitas dan transformasi. “Transformasi adalah kunci untuk kita tumbuh lebih tinggi. Bagaimana kita meningkatkan produktivitas, meningkatkan modal, penciptaan lapangan kerja dan juga aspek-aspek efisiensi produk ekonomi. Itulah transformasi.
“Saat ini kami melihat, Bapak Presiden Prabowo Subianto dengan visi Asta Cita dan program-program Asta Cita menyasar sinergi, stabilitas dan transformasi menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” ujar Perry dirilis humas BSI yang sama ini.
Sejalan hal tersebut, transformasi digital menjadi fokus utama BSI pada 2024, ditandai peluncuran BYOND by BSI, super app yang diluncurkan November 2024. Dalam dua bulan pertama, aplikasi ini mencatat 3 juta pengguna aktif dan 15 juta transaksi.
Fitur seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF), dan investasi menjadi favorit pengguna. Selain itu BYOND by BSI juga tidak kalah untuk mempermudah transaksi, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi syariah dengan menjadi sahabat finansial, sosial dan spiritual bagi nasabah.
“Kami mengintegrasikan prinsip syariah dengan inovasi digital untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Hal ini merupakan wujud nyata kami dalam mendukung visi Asta Cita Presiden menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” tutup Hery. (hms/ken/smr)