Bank BSI dan Alumni IPB Jadikan Deposito Wakaf Solusi Bagi Mahasiswa tak Mampu

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyampaikan dukungan dan komitmen BSI untuk mendorong kemajuan cash wakaf linked deposito sebagai layanan keuangan inovatif untuk pendanaan beasiswa bagi mahasiswa. Foto: dok humas

PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Himpunan Alumni IPB makin intensif menggarap program cash wakaf linked deposito sebagai layanan keuangan inovatif untuk pendanaan beasiswa bagi mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University, yang mengalami kesulitan ekonomi dalam menyelesaikan pendidikannya.

semarak.co-Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna menjelaskan, kolaborasi Bank BSI dan perguruan tinggi beserta alumni IPB ini merupakan salah satu upaya memperkuat ekosistem ZISWAF (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) melalui inisiasi produk deposito wakaf, dan hal ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Produk BSI Deposito Wakaf Seri 01 – Alumni IPB ini telah diluncurkan, 23 November 2023. Melalui penguatan ekosistem ZISWAF dengan produk Deposito Wakaf ini, ucap Anton, diharapkan dapat menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia.

Dalam acara itu tercatat produk BSI Deposito Wakaf Seri 01-Alumni IPB telah berhasil menghimpun komitmen penempatan dana lebih dari Rp14 miliar. Hadir dalam acara itu, paraalumni IPB. Antara lain Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung, Rektor IPB University Arif Satria, Ketua HA IPB Walneg Jas, para direksi perusahaan swasta dan BUMN serta pengusaha-pengusaha dari berbagai bidang.

“Kami akan terus menggelar acara dengan para alumni IPB hingga akhir Februari ini. Karena BSI berkomitmen membangun ekosistem ZISWAF di Indonesia,” ujar Anton dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media BSI, Jumat (23/2/2024).

Pihaknya, kata Anton, menggabungkan prinsip keuangan komersial syariah dan keuangan sosial syariah, dan dalam pengelolaan dananya selalu berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui proyek ini diharapkan mahasiswa tidak ada lagi yang terjerat ‘pinjaman online’ (pinjol) dengan bunga selangit untuk keperluan pendidikannya.

BSI pun, kata dia, memiliki cita-cita mulia agar jangan sampai ada mahasiswa yang tidak mampu menyelesaikan pendidikannya akibat ketidakmampuan ekonomi. Deposito wakaf ini menghimpun minimal penempatan sebesar Rp1 juta dengan jangka waktu deposito selama satu tahun.

Dana nasabah dari alumni IPB tersebut akan kembali utuh setahun kemudian dan hanya imbal hasilnya yang akan diberikan kepada mahasiswa IPB dalam bentuk beasiswa. Hal ini merupakan bagian dari komitmen kuat alumni IPB dalam mendukung keberlangsungan pendidikan di almamater mereka.

Anton pun menekankan, bahwa program ini bukan sekadar proyek percontohan. Tetapi ke depan akan terus dikembangkan sehingga diharapkan dapat menjadi solusi nyata yang besar dan masif bagi masalah kemiskinan dan pendidikan di Indonesia.

“Kami berharap agar melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan sektor informal, program ini dapat menjadi bagian dari solusi yang terintegrasi dalam memerangi kemiskinan,” kata Anton lagi.

Kesempatan sama, Rektor IPB University Arif Satria menyatakan, universitas yang dipimpinnya selalu berkomitmen untuk membantu dan menyelesaikan masalah pendidikan mahasiswa yang kurang mampu, baik melalui instrumen deposito wakaf dengan BSI, maupun kerjasama dengan Yayasan Alumni Peduli IPB.

Sebelumnya, kata Arif, pihaknya sudah menghimpun sekitar 500 donatur yang memberikan bantuan kepada lebih dari 10 ribu mahasiswa penerima. Dari jumlah tersebut, lebih dari 8.000 di antaranya berasal dari keluarga kurang mampu.

“IPB terus berkomitmen untuk menyelesaikan masalah biaya pendidikan ini. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memperluas fasilitasi bagi mahasiswa kurang mampu agar dapat mengakses pendidikan tinggi melalui program beasiswa melalui skema cash wakaf deposito seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu, dalam acara tersebut Ketua Himpunan Alumni IPB Walneg S. Jas menegaskan bahwa skema wakaf ini bukan hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga memberikan pahala yang berkelanjutan bagi para donatur.

Program deposito wakaf ini merupakan langkah pertama di Indonesia dalam menerapkan cash wakaf (wakaf uang) sebagai bagian dari solusi dalam mendukung pendidikan. “Kami berharap dapat menyalurkan 500 paket beasiswa selama 1 tahun dari program BSI Deposito Wakaf ini,” ujar Walneg.

Dengan terkumpulnya dana melalui program ini, BSI dan para alumni IPB berharap beasiswa yang disupport dari imbal hasil deposito wakaf dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi mahasiswa IPB yang membutuhkan. Selain itu, program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk mengadopsi model pendanaan serupa. (smr)

Pos terkait