Bank BRI ditunjuk Kementerian Agama untuk keempat kalinya, untuk mendistribusikan uang saku berupa banknotes atau uang kertas asing bagi jamaah haji yang akan berangkat haji di 2017. Jemaah haji asal Indonesia telah diberangkatkan dari embarkasi di Tanah Air menuju Tanah Suci, sejak tanggal 28 Juli 2017 lalu. Adapun, untuk tahun ini kuota nasional ditetapkan Menteri Agama sebanyak 221.000 orang yang terbagi ke dalam kuota haji regular 204 ribu orang dan kuota haji khusus 17 ribu orang.
Sebelum berangkat, para Calon Jemaah Haji (CJH) akan mendapatkan uang saku atau living cost. Pemberian living cost bertujuan untuk memberikan bekal kepada jemaah haji agar dapat digunakan sebagai kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk menunjang kepentingan ibadah selama di tanah suci.
“Pada periode keberangkatan haji tahun ini, BRI mendistribusikan banknotes dengan total nilai sebesar 302.554.500 Saudi Arabian Riyal (SAR) atau setara USD 81,1 Juta kepada 201.703 CJH,” ujar Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso dalam rilisnya, Selasa (8/8).
Hari menambahkan, setiap CJH akan mendapatkan masing-masing 1.500 SAR dengan rincian 3 lembar pecahan 500 SAR. Secara teknis, penyerahan uang saku ke jemaah calon haji dilakukan melalui Panitia Pemeriksa dan Penerima Pekerjaan Pengadaan Banknotes Saudi Arabian Riyal (SAR) Living Cost yang telah dibentuk oleh Kementerian Agama Tingkat Provinsi setelah jemaah melakukan cek kesehatan dan menerima dokumen imigrasi.
Selain membagikan living cost, Bank BRI juga membuka gerai money changer BRI untuk melayani penukaran uang SAR pecahan kecil yakni pecahan 1,5 dan 10 SAR di seluruh Embarkasi Haji untuk memberikan kemudahan bagi para Calon Jemaah Haji. Jemaah haji akan mendapatkan banknote dengan kurs terbaik.
“Hal-hal tersebut diatas merupakan wujud komitmen Bank BRI untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat, dengan harapan dapat membantu para jemaah calon haji dalam mempersiapkan keberangkatannya dan tidak dipusingkan untuk mencari mata uang dalam pecahan Riyal yang digunakan untuk bertransaksi di Arab Saudi,” pungkas Hari Siaga. (lin)