Bandara Soekarno-Hatta Kembali Layani Penerbangan Umrah, Kemenag: Sudah Jalani Proses Karantina

Plt Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah Oman Fathurahman

Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng di Tangerang Banten sudah melayani penerbangan umrah mulai Minggu (1/11/2020). Penerbangan umrah ini direalisasikan setelah pemerintah Arab Saudi membuka penerbitan visa umrah bagi warga negeri Indonesia (WNI).

semarak.co-Sebelumnya, penerbangan umrah dari Indonesia sempat ditutup sejak Februari 2020 akibat dampak pandemi COVID-19. Penerbangan umrah perdana Minggu (1/11/2020), dioperasikan maskapai Saudia Nomor penerbangan SV 817 rute Jakarta – Jeddah dengan jadwal keberangkatan pukul 10.45 WIB dan landing 16.30 waktu setempat.

Bacaan Lainnya

Adapun jemaah umrah asal Indonesia yang ikut di dalam penerbangan dengan pesawat berbadan lebar (wide body) Boeing 777-300 ini berjumlah 253 orang jemaah. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed Al-Thaqaf turut melepas keberangkatan para jemaah.

Direktur utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin, mengatakan calon jemaah umrah dipastikan ikut menjalani protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta sebelum berangkat ke Tanah Suci.

“Protokol kesehatan itu salah satunya pemeriksaan hasil PCR Test yang berlaku tidak lebih dari 72 jam sebelum waktu pemberangkatan,” jelas Awaluddin dalam rilis yang dilansir WA Group Jurnalis Kemenag, Rabu (4/11/2020).

Arab Saudi juga menetapkan sejumlah syarat lainnya semisal jemaah umrah luar negaranya harus berusia 18 – 50 tahun. “Bandara Soekarno-Hatta akan memastikan kelancaran proses keberangkatan jemaah umrah sesuai protokol yang berlaku untuk menjaga kepercayaan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi,” ujar Awaluddin.

WNI kini sudah dapat kembali beribadah umrah, di mana penerbangan perdana dilakukan dari Bandara Soekarno-Hatta. “Penting bagi Bandara Soekarno-Hatta untuk menjaga kepercayaan ini dengan menerapkan protokol yang ada termasuk terkait dengan aspek kesehatan,” jelas Awaluddin yang mantan Direktur PT Telkom.

PT Angkasa Pura II sendiri menerapkan protokol kesehatan dengan konsep Biosafety dan Biosecurity Management sebagai upaya menciptakan bandara yang aman, sehat dan higienis.

Adapun Bandara Soekarno-Hatta, sebagai pintu utama Indonesia, juga telah menjalin konektivitas khusus di tengah pandemi ini dengan bandara di Uni Emirat Arab, Korea Selatan, China dan Singapura sejalan dengan inisiatif Travel Corridor Arrangement (TCA) yang dinisiasikan oleh pemerintah Indonesia dengan negara-negara tersebut.

Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan juga bahwa Jemaah asal Indonesia akan mulai melaksanakan ibadah umrah. Mereka adalah Jemaah yang berangkat pada 1 November dan sudah menjalani proses karantina di Makkah.

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah Kemenag Oman Fathurahman mengatakan, mereka telah menjalankan proses karantina selama tiga hari sebagaimana diatur oleh Pemerintah Arab Saudi. Ada 224 jemaah umrah asal Indonesia yang beribadah umrah hari ini. Selain itu, ada juga 38 jemaah asal Pakistan.

“Jemaah asal Indonesia yang tiba 1 November hari ini akan melaksanakan ibadah umrah. Pelaksanaan umrah akan dimulai pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS),” terang Oman di Jakarta, Rabu (4/11/2020) seperti dirilis Humas Kemenag melalui WA Group Jurnalis Kemenag.

Hal senada disampaikan Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali. Menurutnya, jemaah Indonesia sore ini akan mengambil miqat umrah dari Tan’im. Mereka akan dibawa dengan 13 bus dengan kapasitas per bus maksimal 19 orang.

Meski berangkat dari sejumlah Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di Indonesia, namun mereka yang akan berumrah hari ini berada dalam satu payung Muassasah Retaj & Ewagate. “Dari Tan’im, jemaah akan diantar dengan bus menuju Masjidil Haram untuk beribadah umrah,” jelasnya.

Pemerintah Arab Saudi telah mengizinkan pemberangkatan jemaah dari luar negaranya sejak Minggu (1/11/2020). Hari itu, 224 jemaah asal Indonesia tiba di Arab Saudi mendarat di Saudi pada pukul 18.16 WAS. Sebelum mereka, tiba terlebih dahulu di Saudi, 38 jemaah umrah asal Pakistan.

Mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, jemaah langsung mengantri untuk melakukan proses pengecekan keimigrasian dengan menerapkan protokol kesehatan.

Mereka diharuskan menunjukkan bukti tes PCR dengan hasil negatif. Setelah itu, mereka mengambil koper, menuju pemeriksaan X-ray, lalu ke bus. “Kedatangan pertama jemaah asal Indonesia disambut Bapak Konjen RI Jeddah beserta jajaran dan petugas dari Pemerintah Arab Saudi,” ujar Endang.

Dari bandara, lanjut Endang, jemaah umrah diberangkatkan menuju hotel di Makkah dengan 12 bis. Di Makkah, kata Endang, mereka ditempatkan dalam dua hotel. Setiap satu kamar maksimal diisi dua orang. Sebelum memasuki hotel, koper jemaah distrelisisasi terlebih dahulu oleh petugas kesehatan.

“Jemaah umrah Indonesia gelombang kedua, tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah pukul 16.35 WAS. Total ada 89 jemaah. Selama di Bandara hingga hotel di Makkah, mereka menjalani seluruh proses yang ditentukan Saudi dengan protokol kesehatan yang ketat,” tandasnya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *