Badan Penelitian Pengembang dan Pendidikan Latihan (Balitbang Diklat) Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Pelatihan Instruktur Nasional Penguatan Moderasi Beragama (INAS PMB) angkatan IV dan V tahun 2024 yang merupakan pelatihan level tertinggi atau atau the first range yang berlandaskan pada kebutuhan negara atau kebutuhan institusi.
semarak.co-Kepala Balitbang Diklat Kemenag Prof Suyitno mengatakan, pada pelatihan ini akan penyamaan persepsi dalam menanamkan moderasi beragama kepada para dosen, aktivis, organisasi masyarakat, dan para pejabat eselon II pada kementerian dan Lembaga.
Dengan menitikberatkan pada kebutuhan institusi, pelatihan ini dianggap sebagai langkah terdepan dalam upaya memperkuat moderasi beragama di Indonesia. Karen itu, nantinya akan dilakukan pretest dan diakhiri dengan post test untuk mengukur kognitifnya, supaya tidak ada miss perception.
Selain sesi teoritis, sambung Prof Suyitno, pelatihan INAS PMB juga melibatkan studi lapangan sebagai studi empiris untuk memahami secara langsung kehidupan moderasi beragama dalam berbagai konteks.
“Ini diharapkan agar ketika ada kasus yang serupa, INAS memiliki pemahaman yang mendalam terhadap karakteristiknya dan mampu mengatasinya,” imbuh Prof Suyitno saat membuka pelatihan INAS PMB di Ciputat Tangerang Selatan, Minggu malam (12/5/2024).
Prof Suyitno juga menekankan bahwa pelatihan INAS PMB akan menjadi program yang berkelanjutan, mengingat sasaran pesertanya yang sangat besar, mencapai hampir tiga juta individu baik dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN.
“Mengacu pada data nasional ASN, kita memiliki lebih dari 4 juta ASN, di mana Kementerian Agama sendiri memiliki sekitar 230 ribu ASN,” tutur Prof Suyitno dirilis humas Balitbang Diklat Kemenag usai acara melalui WAGroup Media Balitbang Diklat Senin pagi (13/5/2024).
Namun, sambung dia, jika ditambah dengan non-ASN termasuk berbagai organisasi masyarakat, totalnya mencapai sekitar tiga juta orang. Pelatihan INAS PMB Angkatan IV dan V Tahun 2024 ini diharapkan dapat menjadi landasan kuat dalam memperkuat moderasi beragama di Indonesia.
“Serta menjadi ajang untuk menghasilkan instruktur yang berkualitas dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama di berbagai lapisan Masyarakat,” demikian Prof Suyitno dipenutup rilis humas. (smr)