Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi pelaksanaan #FestivalJoglosemar secara hybrid di Lumbini Park, Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (20/5/2021).
semarak.co-Menparekraf Sandi Uno didampingi Deputi Bidang Ekonomi Digital Dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam, Direktur Industri Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen Kemenparekraf/Baparekraf Yuke Sri Rahayu, dan tentu saja Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita.
#FestivalJoglosemar sebagai salah satu upaya mengembangkan dan memajukan artisan Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Festival tersebut diinisiasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang lahir sesuai arahan Presiden Joko Widodo, 14 Mei 2020.
Gernas BBI digelar sebagai bentuk gotong royong pemerintah dan stakeholders dalam pengembangan artisan Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan yang terjadi karena adanya pandemi COVID-19. Bahkan secara resmi, pada 5 Mei 2021, Bangga Buatan Indonesia diperingati setiap tahunnya sebagai hari Bangga Buatan Indonesia.
“Pada momentum yang istimewa ini, saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada sahabat saya, Menteri Perindustrian Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita, yang telah menyelenggarakan acara puncak #FestivalJoglosemar hari ini,” ujar Sandi Uno seperti dirilis humas melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2.
Ditambahkan Menparekraf dalam rilis humas, “Saya berharap #FestivalJoglosemar akan mendukung para artisan Indonesia, khususnya dari area Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk terus berkembang, saling menguatkan, dan terus mengedepankan strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.”
Di samping itu, Menparekraf mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) dengan kesadaran tinggi, ketat, dan disiplin. Karena protokol kesehatan ini tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga orang-orang yang ada di sekitar.
“Saya mengajak rekan-rekan semuanya untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat, dimanapun dan kapanpun kita berada. Mari bangkit disaat sulit, agar menang melawan COVID-19, Bangga Buatan Indonesia, together we can do it. Sekali lagi sukses untuk #FestivalJoglosemar,” imbuh Sandi Uno, sapaan akrabnya.
Mari maju bersama dengan Bangga Buatan Indonesia, ajak Sandi Uno, sukses Kemenperin. Seperti diketahui, dalam mendukung Gernas BBI, pada Februari 2021 Kemenparekraf juga menginisiasi program #BeliKreatifDanauToba.
Selain kampanye untuk mendorong masyarakat lebih mencintai produk lokal termasuk produk loka asal Sumatera Utara, program tersebut juga memberikan berbagai pendampingan bagi para artisan lokal untuk meningkatkan kompetensi diri dan memberikan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa UMKM merupakan pilar penting dalam kebangkitan ekonomi Indonesia. Usahanya tersebar di berbagai wilayah di tanah air.
Jenis usaha dan produk yang dihasilkan juga sangat beragam, dengan melibatkan banyak warga sekitar, sehingga dinilai mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mampu menyerap banyak tenaga kerja.
“Untuk mendukung kemajuan UMKM/IKM, saya harap semua pihak terlibat dan ikut bergerak. Beri tempat-tempat terbaik bagi UMKM/IKM kita untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produknya,” kata Presiden.
Ia pun meminta agar produk UMKM/IKM ditempatkan di etalase terdepan pusat-pusat perbelanjaan, banyak mengisi bandara, rest area, tempat wisata, dan tempat-tempat strategis lainnya.
“Siapkan lebih banyak ruang dan event virtual yang menarik agar produk UMKM kita semakin dikenal dan diminat, agar masyarakat semakin cinta dan bangga pada produk-produk Indonesia,” pesan Presiden.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menambahkan, sejak dimulainya program Gernas BBI sejak Mei 2020 hingga April 2021 telah mencapai 5.714.631 unit UMKM yang masuk atau onboarding ke ekosistem digital dan ini merubah keadaan ekonomi tanah air, membut struktur back bone menguat karena peranan UMKM.
Pemerintah akan terus mendorong artisan lokal naik kelas, masuk e-commerce dan meningkat penjualannya. Kita harus optimistis target pencapaian 30 juta UMKM onboarding pada 2023 dapat dicapai bersama, bahu-membahu dan terintegrasi,” ujarnya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengucapkan terima kasih kepada seluruh kementerian/lembaga serta pihak-pihak yang terkait dalam mendukung keberlangsungan #FestivalJoglosemar.
“Kegiatan ini memperlihatkan bahwa anak bangsa sangat mampu menghadirkan produk yang unggul, berkualitas, dan memiliki daya saing yang baik. Kami berharap masyarakat dapat mendukung program Gernas BBI ini dengan mengkonsumsi produk-produk ini demi kemajuan artisan Indonesia,” kata Menperin Agus Gumiwang.
Turut hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; Mahfud MD, Gubernur Bank Indonesia; Perry Warjiyo, Menteri Perhubungan; Budi Karya Sumadi, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan TransmigrasI; Halim Iskandar.
Lalu Menteri Koperasi dan UKM; Teten Masduki, Menteri Perdagangan; Muhammad Lutfi, Para Pimpinan dan Anggota Komisi XI DPR, Duta Besar Indonesia untuk Singapura; Suryopratomo.
Ada juga Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; Edward Omar Sharif Hiarie, Wakil Gubernur Jawa Tengah; H. Taj Yasin Maimoe, Wakil Gubernur D.I. Yogyakarta; Paku Alam X, serta para pelaku UMKM di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Sandi Uno memaparkan beberapa hal terkait tindak lanjut pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan Borobudur. Salah satunya pembangunan akses jalan dan infrastruktur menuju lahan otoritatif Badan Otorita Borobudur (BOB) yang mulai bisa dikerjakan dalam beberapa bulan ke depan.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf usai mengikuti “Rapat Koordinasi Kemenko Marves Triwulan Dewan Pengarah Badan Otorita Borobudur”, yang berlangsung di Ruang Rapat Manohara, Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (20/5/2021).
Pembangunan akses jalan dan infrastruktur diperlukan untuk peningkatan lebar dan kualitas jalan masuk ke zona otorita dari Kabupaten Purworejo melalui Desa Sedayu sepanjang 23 km.
“Selanjutnya terkait status lahan yang sedang diupayakan pengurusan dari sertifikat APL (Area Penggunaan Lain) ke HPL (Hak Pengelolaan). Ini yang sedang kita proses dgn KLHK, targetnya bulan Juli ini untuk yang Polygon II dan bulan Desember untuk yang Polygon I,” kata Menparekraf Sandi Uno yang juga politisi Partai Gerindra.
Untuk polygon I sendiri luas wilayahnya sebesar 21,22 Ha, sedangkan polygon II luas wilayahnya 31,12 Ha telah selesai pemenuhan syarat TMKH (Tukar Menukar Kawasan Hutan), sehingga poligon II diproyeksikan rampung lebih cepat dibandingkan dengan poligon I.
Selanjutnya, ada kerja sama jangka panjang dengan Perum Perhutani yang sudah ada dalam bingkai MoU Kemenparekraf dengan BUMN. Menparekraf mengatakan akan mendorong dewan pengarah untuk memastikan bahwa kerja sama tersebut bisa direalisasikan.
Terakhir, pembentukkan BLU (Badan Layanan Umum). BLU Badan Otorita Borobudur yg mengelola lahan otoritatif di purworejo dan wilayah koordinatif di tiga DPN, sudah masuk ke dalam tahap pembahasan dan evaluasi, diharapkan bisa segera selesai.
Sedangkan BLU untuk Cagar Budaya juga akan diproses oleh Balai Konservasi Cagar Budaya karena berkaitan dengan pengelolaan , di zona satu dengan zona dua Candi Borobudur.
BLU ini adalah konsep yang diusung BOB dan dengan dukungan dari Bappenas sedang dijajagi dengan skema Public Private Partnership, karena anggaran yang dimiliki Kemenparekraf terbatas sementara tuntutan pembangunan lahan tersebut sangat tinggi.
Maka dilakukan dengan pembangunan berbasis kemitraan pemerintah dan badan usaha (KPBU). “BLU ini akan difinalisasikan dalam rapat koordinasi triwulan ke depan, jadi mungkin tiga bulan dari sekarang, tapi memang targetnya Juli ini sudah bisa difinalisasikan,” ujarnya.
Karena ini adalah bentuk kerja sama dari tiga pihak, rinci Sandi Uno, ada Kemendikbud Ristek, Kementerian BUMN, PT. TWC dan Kemenparekraf. “Sebetulnya secara prinsip sudah sepakat, tinggal bagaimana penjabarannya dalam bentuk nota kesepahaman yang nanti akan diwujudkan dalam bentuk BLU yang baru,” jelas Sandi.
Pada intinya zona satu dan zona dua di Borobudur akan menjadi domain Kemendikbud Ristek, yang nantinya lahan tersebut akan berbasis pelestarian cagar budaya. Sedangkan zona yang diluar ini sedang diupayakan kerja sama dengan pola KPBU.
“Untuk atraksinya sendiri, tadi saya sempat melihat dari beberapa titik ada kemungkinan diciptakan suatu atraksi yang berkaitan dengan eco-tourism, mulai dari tracking sampai dengan agrowisata, dan juga berkaitan dengan advanture yang dipandu dengan aplikasi,” ujarnya.
Ditambahkan Sandi Uno, “Langkah kami ini secara all out, karena Borobudur adalah salah satu dari lima destinasi super prioritas, dan juga Borobudur ini mampu membuka peluang kerja seluas-luasnya, serta Borobudur dengan homestay dan produk ekonomi kreatifnya terus beradaptasi dengan keterampilan atau keahlian baru.”
Sehingga para pelaku bukan hanya bisa berjualan online dan bisa membuat konten, tetapi juga bisa menceritakan dalam konsep storynomics agar terciptanya ekonomi yang berkeadilan.
“Ekonomi yang berpihak kepada masyarakat sekitar Borobudur dan betul-betul membantu teman-teman yang membutuhkan, khususnya di tengah pandemi dan melambatnya ekonomi,” imbuhnya.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam menambahkan, terdapat kerja sama antarKemenparekraf dengan Kemendikburistek dan BUMN terkait pengembangan AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality) yang tahun ini sudah mulai dijalankan melalui program Nyatakan.Id.
“Dan Kemendikbud Ristek akan membangun museum dengan penyematan teknologi hi-tech terkait dengan AR dan VR dari Borobudur itu sendiri,” timpal Neil dalam rilis Humas Kemenparekraf ini juga.
“Kementerian Tenaga Kerja sekarang ini juga sedang mendorong yang namanya Balai Latihan Kerja Komunitas bentuk dari public partnership, lebih bersifat bottom-up. Jadi, kata dia, apa yang dibutuhkan nanti di lapangan akan disiapkan oleh teman-teman komunitas dan dibantu dengan pemerintah.
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita, mengatakan, seperti yang sudah dijelaskan oleh Menparekraf mengenai akses jalan dan infrastruktur, Kementerian PUPR sudah memutuskan bahwa aksesibilitas akan segera di bangun dengan payung hukum Keppres (Keputusan Presiden).
“Ini merupakan satu perjuangan yang luar bisa dari kita semua untuk mewujudkan jalur jalan tersebut. Untuk BLU sendiri akan kita rapatkan lagi antara Kemenparekraf dengan Kemendikbud Ristek, karena nanti akan ada pembagian wilayah yang harus dipastikan, agar wilayah tersebut benar-benar definitif, dan tidak tumpang tindih,” ungkap Indah. (smr)