Ayo Gemakan Terus, Shalawat Asyghil sebagai Senjata Penghancur Kecurangan Pilpres 2024

Bacaan Sholawat Asyghil. Foto: internet

Repost: Abdurrahman Ar Riawi *)

semarak.co-Dulu menjelang meletusnya pemberontakan G 30 S PKI 1965, organisasi onderbow PKI yang bernama Pemuda Rakyat dan Gerwani bergerak secara sporadis di berbagai tempat. Misalnya dengan menggaungkan lagu genjer-genjer, melakukan teror dengan membunuh santri dan ulama Pondok Pesantren pakai racun sebagaimana terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Bacaan Lainnya

Kegentingan atas bahaya gerakan PKI yang ingin menguasai tanah air pada waktu itu dirasakan para ulama, da’i, kiai sehingga mereka sepakat secara Ijtima’ untuk menggemakan shalawat Asyghil di pondok-pondok pesantren, surau, mushalla mesjid-mesjid, majelis ta’lim, pengajian-pengajian, di seantero negeri.

Bergemanya sholawat Asyghil di seluruh pelosok negeri itu ternyata membuahkan hasil artinya tidak sia-sia. Walhasil peristiwa G 30 S yang meletus pada 30 September 1965 itu gagal total. Pemberontakan PKI biadab itu bisa digagalkan oleh Pasukan TNI Angkatan Darat di bawah pimpinan Pak Harto (waktu itu berpangkat Mayor Jenderal) yang kemudian menjadi Presiden RI ke-2.

Sholawat Asyghil salah satu keutamaannya untuk menghancurkan musuh, merupakan salah satu sholawat yang banyak diamalkan kaum Muslimin. Saat ini shalawat Asyghil menemukan momentumnya di mana saat ini seluruh elemen bangsa yang menginginkan dan menghendaki perubahan sama-sama merasa genting menghadapi musuh bersama yang berupa kecurangan Pilpres 2024 yang dikomando oleh rezim zholim.

Kecurangan itu nampak jelas terang benderang, misal dalam bentuk cawe-cawe, bagi-bagi fulus, curi start di LN, ASN dan aparat yang tidak netral yang dilakukan bahkan sebelum Pilpres berlangsung.

Belajar dari sejarah saat genting-gentingnya menghadapi pemberontakan PKI tahun 1965 di mana Shalawat Asyghil digemakan, tidak salah bila seluruh elemen masyarakat pencinta perubahan menggemakan kembali shalawat Asyghil untuk menghancurkan segala macam bentuk kecurangan Pilpres 2024 yang terstruktur dan sistematis.

Kecurangan dalam Pilpres 2024 merupakan satu perbuatan yang sungguh biadab. Mengapa demikian? Sebab korbannya adalah jutaan rakyat yang terzholimi harapan dan cita-citanya untuk merubah nasib dirinya. Seluruh elemen bangsa saat ini mempunyai pikiran dan pandangan yang sama yaitu ingin merubah nasib bangsa yang kian terpuruk.

Untuk mencapai tujuan itu hanya Prof. Dr. H. Anies Rashid Baswedan dan wakilnya yaitu Dr. (HC) Drs. HA. Muhaimin Iskandar, M.Si, (AMIN) yang bisa merubah kondisi bangsa ini di segala bidang: Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Hukum, Hubungan internasional, dll dari keterpurukannya.

Hanya AMIN yang bisa mendatangkan perubahan bangsa ini. Pahit ngomong, jika pada Pilpres yad presiden terpilih bukan AMIN, bisa dipastikan rakyat bangsa ini nasibnya ibarat keluar dari mulut harimau masuk ke mulut buaya.

Kegentingan itulah yang dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat di Indonesia saat ini yang kini sedang berhadapan dengan kecurangan Pilpres 2024 yang masiv, terstruktur dan sistematis.

Semoga dengan gema shalawat Asyghil di seantero negeri Allah SWT menghancurkan sehancur-hancurnya segala bentuk kezaliman dan kecurangan Pilpres 2024, sekaligus semoga Allah SWT mengabulkan cita-cita dan harapan bangsa Indonesia untuk punya Presiden terpilih.

Yaitu Prof. Dr. H. Anies Rashid Baswedan dan wakilnya Dr. (HC) Drs. HA. Muhaimin Iskandar, MSi. Aamiin Yaa Robbal’alamiin. Teks Sholawat Asyghil:

: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْ

Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad wa asyghilidz dzolimin bidz dzolimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’iin.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka dan limpahkanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat Nabi SAW.”

*) penulis seorang muslim

 

sumber: WAGroup FRM BERBAGI KEBAIKAN UM (postSenin22/1/2024/)

Pos terkait