Awal Puasa Ramadhan Arab Saudi dan Muhammadiyah Bersamaan, Kapan Mulai Puasa 1 Ramadhan 1445 H?

Ilustrasi puasa Ramadhan di Arab Saudi. foto: internet

Kapan mulai puasa 1 Ramadhan 1445 H ini? Hasil hisab Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk tanggal 10 Maret 2024, tinggi hilal: +00° 56’ 28”. Sedangkan hasil hisab Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk tanggal 10 Maret 2024, tinggi hilal: +00° 11’ 25”.

semarak.co-PP Muhammadiyah dengan menggunakan hisab ansich menyatakan bahwa hilal Ramadhan 1445 H sudah wujud, saat ghurub 10 Maret 2024. PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada tanggal 11 Maret 2024.

Bacaan Lainnya

Sedangkan PBNU tentu akan melakukan ru’yah hilal, demikian pula pemerintah Indonesia cq Kementerian Agama (Kemenag) akan melakukan ru’yah hilal pada tanggal 10 Maret 2024. Nah, dengan ketinggian hilal dibawah 03° itu, dapat dipastikan di seluruh Indonesia, hilal TIDAK akan terlihat.

Apalagi ada persyaratan tinggi hilal diatas 3°? Hampir bisa dipastikan bahwa NU, Kemenag, dll akan memutuskan puasa 1 Ramadhan 1445 jatuh pada Hari Selasa 12 Maret 2024.

Di bagian lain dilansir bisnis.com melalui laman berita msn.com, Senin (11/3/2024), ternyata ini alasan mengapa awal puasa Ramadhan versi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Arab Saudi bisa sama. Sebagaimana diketahui, Muhammadiyah telah mulai melaksanakan puasa Ramadhan hari ini Senin (11/3/2024).

Penetapan ini didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid di PP Muhammadiyah. Ternyata, penetapan tanggal puasa Ramadhan versi Muhammadiyah itu sama dengan yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi.

Sama seperti Muhammadiyah, Arab Saudi juga secara resmi menetapkan 1 Ramadan pada 11 Maret 2024. Keputusan ini ditetapkan berdasarkan penampakan yang dilakukan para astronom dari Departemen Observatorium Astronomi Universitas Majmaah di Riyadh ini menandai dimulainya bulan suci bagi umat muslim.

Peristiwa penting ini dipimpin oleh astronom terkemuka Saudi, Direktur Observatorium Astronomi, Abdullah Al-Khudairi, di Sudair. Mengapa jadwal puasa Ramadan versi Muhammadiyah dan Arab Saudi bisa sama?

Alasannya jelas karena Muhammadiyah dan Arab Saudi memiliki kesamaan dalam memahami nash (dalil) dan metode pengambilan hukumnya (istinbath). Dilansir dari Gulf News, perhitungan bulan di Arab Saudi menggunakan sistem Arab Union for Astronomy and Space Sciences (AUASS).

Meskipun dengan bahasa berbeda, namun perhitungan Arab Saudi ini mirip dengan Muhammadiyah yang melakukan perhitungan berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal. Di lembaga Muhammadiyah, penentuan itu didasarkan pada posisi geometris benda-benda langit.

Seperti matahari, bumi, dan bulan. Sementara dalam penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 2024, pemerintah menggunakan kriteria yang mengacu pada kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) 2021.

MABIMS adalah kumpulan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura guna mengusahakan unifikasi kalender Hijriah. Di Indonesia, kriteria tersebut diterapkan pada tahun 2022 lalu. (net/msn/smr)

 

sumber: WAGroup Ajang Diskusi (postKamis7/3/2024/)/laman berita msn.com (postSenin11/3/2024)

Pos terkait