Avigan, Chloroquine, Remdesivir

zeng wei jian. foto: profil WA

by Zeng Wei Jian

semarak.co -Negara ber-flower Indonesia; never ending contradictions. Ribut terus. Too much talks.

Bacaan Lainnya

Polemik lockdown. Haters Jokowi yang usung. Ngotot. Lovers Jokowi curiga. Konsekuensi economy breakdown dipertanyakan.

Jawabannya simple. Lebih mengutamakan nyawa daripada ekonomi. Seolah cuma ada dua opsi; nyawa or uang. Simplistik. Black & white.

Haters Jokowi tiba-tiba jadi China lovers. Referensi Wuhan Shutdown. Iya Wuhan sukses. Tapi Italia juga lockdown. Angka tewasnya sudah melampaui China-case. Skor 1:1. Imbang.

The third way; Ekonomi tidak crash, epidemic Covid-19 diatasi. Solusi the best. Cari dong. South Korea dan Vietnam bisa jadi referensi.

Polemik berlanjut. Blum puas sebelum NKRI ambruk. Presiden Jokowi beli obat Avigan (Favipiravir) dan Chloroquine. Beberapa element nyerang dengan berbagai nyinyiran. Intinya salah beli obat. Ya ampun dech.

Dekan FKUI menyatakan, “Jangan Sembarang Borong Chloroquine untuk Obat Corona”.

Manual Book “China Fight Against Covid-19 Epidemic; A Decisive Campaign” menyatakan Pemerintah China dibantu technology giants seperti Tencent, Alibaba, Baidu, ZTE, iFLYTEK, dan JD.com.

China menggunakan “Artificial Intelligence” algorithm mengkonfirmasi suspect. Baidu membuat algorithm struktur DNA dan RNA virus. AI technology has been widely applied to ensure medical supplies. Ketemulah Avigan (Favipiravir), Chloroquine dan Remdesivir.

Avigan (Favipiravir) disetujui Jepang tahun 2014 sebagai obat cadangan influenza reemergent. Fujifilm Toyama adalah producernya.

South Korea menolak Avigan. Tapi mengendorse Remdesivir sebagai obat anti-viral Covid-19 eksperimental. China dan Amerika rebutan mempatenkan Remdesivir yang dahulu digunakan melawan Ebola.

Chloroquine is used to treat malaria, lupus and rheumatoid arthritis. “Very powerful drug. It’s shown very encouraging–very, very encouraging early results,” kata Presiden Donald Trump.

Perusahaan farmasi ‘Bayer’ menyumbangkan 3 juta tablet chloroquine phosphate dengan merk ‘Resochin’ kepada Pemerintah Amerika.

Konfirmasi Presiden Donald Trump ini mungkin meyakinkan Presiden Jokowi membeli suplai chloroquine phosphate sebagai tambahan produksi domestik.

Chloroquine phosphate sudah digunakan sebagai salah satu element dalam protocol penyembuhan positif Covid-19 di Indonesia.

Tiba-tiba Food and Drug Administration (FDA) menganulir pernyataan Presiden Donald Trump.

FDA menyatakan, “Chloroquine has not been approved by the FDA to treat the coronavirus”.

Statement ini menjadi referensi Haters nyerang Presiden Jokowi. Yang tidak banyak diketahui, statement itu ada kelanjutannya.

“Because chloroquine has been approved for other purposes, doctors are legally allowed to prescribe it for the unapproved or “off-label” use of treating the coronavirus if they want,” kata FDA.

Jadi dokter masih tetap bisa menggunakan chloroquine dengan status “off-label”.

Whatever the truth is, bagi saya, at least President Jokowi has tried his best to save the people. ***

 

THE END

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *