Giliran Malaysia mengatakan pihaknya membenarkan tiga kasus infeksi virus corona, menjadi yang pertama di negara Asia Tenggara tersebut, Sabtu (25/1/2020) waktu setempat
semarak.co -Menteri Kesehatan Dzulkefly Ahmad menyebutkan tiga individu yang terinfeksi terkait dengan pria berusia 66 tahun, yang dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan Singapura, yang telah terbukti positif terjangkit virus tersebut.
Virus corona yang baru saja teridentifikasi tersebut dapat menyebabkan pneumonia, yang dalam beberapa kasus dapat berujung pada kematian. Masih terlalu dini untuk mengetahui betapa bahayanya dan betapa mudahnya virus tersebut menyebar ke sesama manusia.
Kasus pertama di Malaysia itu terkait dengan seorang pria warga negara China berusia 66 tahun dan penduduk Wuhan, kota di China yang menjadi pusat wabah tersebut. Pria itu tiba di Singapura bersama keluarganya pada 20 Januari dan saat ini dirawat di rumah sakit atas dugaan kasus virus corona.
Seorang perempuan berusia 53 tahun, juga warga negara China yang berasal dari Wuhan, menurut hasil pemeriksaan awal diketahui positif terpapar virus. Hasil tersebut masih menunggu kepastian.
Pihak berwenang Singapura meningkatkan pemeriksaan pada semua penumpang yang tiba dengan penerbangan dari China. Otoritas juga telah mengisolasi orang-orang yang diduga terpapar virus itu.
Pada Kamis, otoritas Singapura mengatakan mereka akan memperluas pengawasan di semua pos pemeriksaan darat dan laut. Pemerintah Singapura juga sudah mengeluarkan imbauan bagi warganya untuk tidak bepergian ke Provinsi Hubei di China.
Australia memastikan kasus virus corona pertama mereka di negara bagian Victoria pada Sabtu (24/1/2020), saat pemerintah pusat mendesak masyarakat agar tidak bepergian ke Provinsi Hubei di Tiongkok, yang menjadi pusat wabah tersebut.
Seorang warga Tiongkok berusia 50 tahunan, yang berada di Kota Wuhan tempat virus pertama kali muncul, dalam kondisi stabil di rumah sakit Melbourne setibanya dari Tiongkok pada 19 Januari dengan penerbangan dari Guangzhou, kata Menteri Kesehatan Victoria, Jenny Mikakos, kepada awak media seperti dikutip Reuters.
“Penting untuk ditegaskan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir bagi masyarakat. Kondisi pasien stabil dan tidak begitu serius,” ucap Mikakos pada Reuters.
Penjabat Kepala Kesehatan Victoria, Angie Bone, mengatakan pasien tidak dalam perawatan intensif. Jumlah korban meninggal akibat virus corona baru bertambah menjadi 41 hingga Sabtu (24/1/2020), dengan lebih dari 1.300 orang terinfeksi secara global.
Sebagian besar kasus dan seluruh korban meninggal sejauh ini berada di Wuhan, lokasi pejabat memberlakukan pembatasan ketat terhadap perjalanan dan pertemuan umum.
Virus corona menjadi alarm bagi masyarakat, namun masih banyak misteri perihal penyakit tersebut, seperti bagaimana bahayanya serta seberapa mudah mampu menyebar ke sesama manusia. Virus tersebut dapat menyebabkan pneumonia, yang di beberapa kasus dapat berujung dengan kematian.
Masyarakat Australia pada Sabtu (24/1/2020) didesak untuk tidak mengunjungi Provinsi Hubei di China, dengan imbauan paling serius untuk perjalanan yang dikeluarkan oleh pemerintah. “Pembatasan perjalanan secara ketat diberlakukan di Wuhan dan sejumlah kota lainnya di Provinsi Hubei,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Australia.
Ditambahkan seperti dilansir Reuters, “Jika anda berkunjung ke Provinsi Hubei saat ini anda mungkin tidak diizinkan untuk berangkat hingga pembatasan perjalanan dicabut.”
Australia merupakan tujuan wisata populer di kalangan wisatawan Tiongkok. Tahun lalu terdapat sekitar 1,4 juta kunjungan jangka pendek dari Tiongkok, yang menjadi sumber pengunjung asing terbesar ke negara tersebut. (net/lin)