Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria atau Ariza menerima audiensi Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye, membahas kondisi terkini pembangunan desa di Takalar, khususnya Kecamatan Kepulauan Tanakeke.
Semarak.co – Firdaus memaparkan bahwa secara umum indeks perkembangan desa di Takalar menunjukkan kemajuan signifikan. Tahun 2025, jumlah desa mandiri meningkat dari 16 menjadi 43 desa, sementara desa tertinggal tinggal tersisa empat.
“Semuanya berada di Kecamatan Kepulauan Tanakeke: Mattiro Baji, Rewatayya, Balangdatu, dan Minasa Baji,’ ujar Firdaus, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Kemendesa 2025, Minggu (26/10/2025).
Dari paparan tersebut, terungkap dua persoalan utama yang masih menjadi tantangan besar di Tanakeke, yakni keterbatasan air bersih dan belum tersedianya jaringan listrik permanen, sebagian besar rumah tangga hanya mengandalkan genset dengan biaya operasional mahal.
Kedua persoalan ini berdampak terhadap kualitas hidup masyarakat, produktivitas nelayan dan petani rumput laut, serta pelayanan publik di desa-desa kepulauan. Untuk itu, Pemkab Takalar berharap adanya dukungan Kemendes PDT dalam pengembangan solusi terpadu yang mengintegrasikan Air, Listrik, dan Internet (ALI).
Wamendesa Ahmad Riza Patria menyambut baik paparan tersebut dan menegaskan komitmen Kemendes PDT untuk terus memperkuat dukungan bagi daerah kepulauan yang menghadapi tantangan geografis dan infrastruktur dasar.
“Wilayah kepulauan seperti Tanakeke membutuhkan pendekatan berbeda. Integrasi air, listrik, dan internet akan menjadi kunci pemerataan pembangunan desa di masa depan,” ujar Wamendesa.
Langkah berikutnya akan diarahkan pada penyusunan bersama rencana aksi teknis antara Pemkab Takalar dan Kemendes PDT agar inisiatif ALI (Air, Listrik, Internet) dapat segera diwujudkan sebagai program percontohan untuk wilayah kepulauan tertinggal di Indonesia Timur. (hms/smr)





