Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Anindya Novyan Bakrie optimis tim akuatik Indonesia akan tampil maksimal di ajang Asian Games 2018, khususnya di salah satu cabang olahraga akuatik, polo air.
Menurut pengusaha multimedia ini, Indonesia memang berstatus tim non unggulan dalam Asian Games 2018. Namun dirinya tetap optimis bahwa para atlet memiliki mental yang luar biasa tangguh, apalagi bertanding di tanah air sendiri dengan dukungan penuh dari para suporter yang tentu menjadi sebuah suntikan semangat tambahan demi meraih prestasi gemilang.
“Venue pertandingan telah siap dengan sangat baik sejak jauh-jauh hari. Kami sadar peta kekuatan lawan tim polo air seperti China, Korea, Jepang dan Kazakstan. Kita sebagai tuan rumah jelas tidak boleh menyerah begitu saja karena saya percaya di nomor tim polo putri, Indonesia bakal tampil cemerlang,” ujar Anindya di Aquatik Stadium GBK, Jakarta, Rabu (15/8).
Sementara itu, dalam sesi latihan tim renang Indonesia mendapatkan kejutan atas kedatangan atlet renang putri asal Belanda yang memiliki keturunan Indonesia yakni Ranomi Kromowidjojo, peraih tiga medali emas dalam dua edisi olimpiade Beijing 2008 dan London 2012.
Ranomi datang untuk mencoba lintasan renang dan memberikan motivas kepada para atlet renang Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2018. Ranomi Kromowidjojo mempunyai hubungan dengan Indonesia, karena nama keluarganya yang mengiayaratkan nenek moyangnya dari tanah Jawa.
“Sejujurnya saya tak tahu terlalu banyak tentang Indonesia,” kata Ranomi. “Ayah memang bercerita bahwa keluarganya berasal dari Indonesia dan pindah ke Suriname. Tetapi kita tak pernah berbicara tentang hal tersebut dalam keluarga.”
Ranomi menyebut langkah awal karir besarnya dimulai dari impian ketika ia masih sangat kecil. “Di usia 3 tahun saya mendapat baju renang yang pertama. Saat itu, saya merasa dengan memakai baju ini saya telah bisa berenang. Akibatnya, saya hampir tenggelam. Namun saya tidak kapok, karena saya merasa di kolam renang saya merasa bebas, merasa fun dan semua hal positif lainnya,” kenang Ranomi.
Ada dua syarat yang dijalaninya untuk meraih prestasi seperti saat ini. Setiap calon atlet atau pemula harus memiliki impian untuk menjadi yang terbaik. Yang kedua adalah ia harus mencari atau menemukan tim atau individu yang akan membantunya mewujudkan impiannya tersebut.
Kemudian mewujudkannya dengan mendapatkan pelatih yang mampu memotivasi. “Menjelang Olimpiade Rio 2016 lalu, saya mendapatkan cobaan dengan kehilangan dua orang yang paling penting dalam hidup saya saat itu. Pertama pelatih saya, memutuskan pensiun. Yang kedua, saya putus dengan teman dekat,” ujar Ranomi. (trigan).