Arifin Ilham: Zikir dan Doa Senjata Mukminin

“Ya ikhwah, zikir dan jihad dua hal yang dibedakan namun tidak dapat dipisahkan, puncak dari zikir adalah jihad fisabilillah, karena itu setiap zikir dan doa menjadi senjatanya orang mukmin,” ujar Ustaz Arifin saat mengisi tabligh akbar shubuh berjamaah di Masjid Az Zikra Sentul Bogor, Jawa Barat, Ahad (19/3/2017).

Menurutnya, hal tersebut berdasarkan surat Al Anfal ayat 45, dimana Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya (zikir dan doa) agar kamu beruntung,”

Ustaz Arifin menambahkan, seorang mujahid dia harus menjadi ahli tahajud. “Malamnya seperti rahib dan siangnya laksana singa yang tegas dan berani. Dan jangan lupa, ada dua tetesan yang menjamin seseorang masuk ke dalam syurga, yaitu tetesan air mata saat ia mengingat Allah dan tetesan darah saat ia berjihad di jalan Allah,” tandasnya.

Sementara, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Didin Hafidhuddin mengatakan, selama ini kita sudah diberikan anugerah dengan berbagai macam potensi. “Kalau kita bersatu dalam barisan yang solid, semua saling berkolaborasi antar kelompok, antar gerakan umat Islam, insyaallah potensi yang ada itu akan menjadi kekuatan yang dahsyat,” ungkapnya.

Potensi pertama, adalah ajaran Islam yang luar biasa. “Ini adalah pedoman kehidupan kita yang komprehensif, masih banyak ayat Alquran atau hadits Nabi yang belum kita gali keilmuannya,” terang Mantan Ketua Umum Baznas itu.

Kedua, potensi umat Islam itu sendiri. Kita bersyukur jumlah umat Islam semakin hari selalu bertambah. “Di Amerika semakin Donald Trump kencang melarang imigran Muslim, semakin banyak yang masuk Islam, disana hampir setiap hari ada yang masuk Islam. Belum lama ini saya baru pulang dari Thailand, disana itu umat Islam jumlahnya 10 persen atau sekitar 7 juta orang, dalam seminggu ada 5-6 orang masuk Islam,” tambah Kyai Didin.

Ketiga, potensi sumber daya alam. “Sumber alam di negeri-negeri muslim itu luar biasa, apalagi di Indonesia. Walaupun saat ini masih dikuasai kelompok tertentu, tetapi sesungguhnya itu milik bangsa Indonesia yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,”

Lalu yang keempat adalah potensi sejarah. “Kita harus ingat sejarah, bahwa yang mampu menciptakan peradaban yang membangun adalah umat Islam. Peradaban Islam itu sangat manusiawi dan luar biasa, semua ilmu pengetahuan muncul saat peradaban Islam berkuasa,”

Dan yang kelima, lanjut Kyai Didin, adalah potensi pertolongan dari Allah. “Sudah banyak pertolongan Allah kepada kita. Belum lama ini ada aksi 411, aksi 212, dalam momen tersebut banyak pertolongan Allah. Bahkan kemarin, ketika gencar propaganda anti Arab lalu muncul Raja Salman yang meredakan itu semua. Sampai-sampai yang paling anti Arab malah berfoto selfie sama Raja Arab,” tuturnya.

Oleh karena itu, ia berpesan, kelima potensi tersebut adalah anugerah Allah yang luar biasa yang harus dimanfaatkan dengan baik sehingga menjadi kekuatan yang luar biasa untuk kebangkitan Islam. (wiy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *