PT Angkasa Pura (AP) II, pengelola 20 bandara di Indonesia tengah menjalankan transformasi digital sebagai upaya turut dalam pengembangan sektor penerbangan nasional.
semarak.co-Transformasi digital AP II terbagi dalam dua periode, yakni Transformation 1.0 pada 2016 – 2020 dengan tema The Giant Dream 2020. Pada periode ini AP II juga mampu menerapkan konsep smart airport fully integrated di bandara-bandara perseroan.
Sementara itu pada program transformasi selanjutnya yaitu Transformation 2.0 pada 2020 – 2024 dengan tema The Great Shift 2024, fokus AP II memperluas portofolio bisnis (Multi-sided portofilo ownership, menerapkan prinsip standar global (global best practice), serta membangun SDM kreatif dan inovatif (innovative-based human capital).
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, pengembangan bandara harus mengarah ke digitalisasi. AP II sendiri kini telah menjadi perseroan yang siap secara digital dalam operasional dan infrastruktur atau Digitally Ready for Operation and Infrastructure Development (DROID).
“Penerapan konsep DROID ini didukung dengan adanya 3 platform digital atau dikenal dengan DROID Platform,” ujar Awaluddin dalam rilis humas AP II by email semarak.redaksi@gmail.com, Selasa (27/4/2021).
Ketiga platform tersebut adalah aplikasi mobile platform bagi traveler, kata Awaluddin, lalu mobile platform iPerform untuk internal, dan Smart Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) untuk stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta.
AP II, kata dia, selalu menyempurnakan ketiga mobile platform tersebut secara berkelanjutan. Salah satu platform mobile yang gencar dikembangkan adalah aplikasi bagi traveler. “Pada Senin, 26 April 2021, kami secara resmi melakukan rebranding dengan mengubah logo dan nama aplikasi INAirport menjadi travelin,” ujarnya.
Melalui rebranding ini, pihaknya ingin mendukung ekosistem transportasi dan pariwisata. “Aplikasi travelin ini akan menghadirkan layanan terintegrasi antarseluruh stakeholders untuk memberikan seamless journey experience,” ujar Awaluddin.
Aplikasi travelin juga disiapkan untuk nantinya, lanjut dia, mendukung Holding Ekosistem Pariwisata dan Transportasi yang terdiri dari sejumlah stakeholder/BUMN di sektor tersebut.
Secara umum, aplikasi travelin saat ini memiliki fitur-fitur yang terbagi di dalam 2 submenu yakni Sebelum Anda Terbang (Before You Fly) dan Selama Anda di Sini (While You Are Here).
Fitur yang terdapat pada Before You Fly adalah: E-check in; Book Flight & Hotel; Transportation; Tourism; E-commerce; Payment Gateway berbagai tagihan seperti telepon, listrik, air, multifinance, dsb; E-HAC; dan Premium Services.
Sementara itu, fitur yang ada di While You Are Here adalah: Shop & Dine; WiFi; Emergency; News; Link Aja! Airportainment; Hotel; dan Premium Services.
Airport ID dan Fitur pengenal wajah
Fitur ke depan yang akan dikembangkan di aplikasi travelin adalah Airport Single Identity (Airport ID) bagi para traveler, pengunjung bandara dan staf/pekerja di bandara untuk mengakses lebih mudah dan cepat berbagai layanan bandara AP II.
Misalnya layanan keberangkatan dan kedatangan, layanan terkait penerbangan, layanan di area 3T (transportation, travel, tourism), hingga layanan pihak ketiga seperti hotel, transportasi publik dan kesehatan.
Melalui Airport ID, AP II dapat lebih mengenal pelanggan dengan konsep Know Your Customer (KYC) untuk menjamin kelancaran proses di bandara (seamless experience), meningkatkan aspek keamanan, dan memberikan layanan yang lebih personal (personalized services).
Chief Project Business Digital Airport AP II Wahyu Cahyadi menuturkan perseroan memiliki rencana besar terhadap aplikasi travelin. Salah satu fitur yang akan disematkan di dalam aplikasi travelin adalah pengenalan wajah (face recognition) untuk mengetahui data-data penerbangan pemilik akun.
Sekaligus untuk memproses keberangkatan/kedatangan yang bersangkutan. “Kami tengah merintis untuk menjadikan aplikasi travelin ini bisa membuat, istilahnya, penumpang pesawat cukup membawa wajah saja ke bandara untuk dapat melakukan perjalanan dengan pesawat,” ujar Wahyu Cahyadi.
Wahyu Cahyadi menambahkan rencana ini membutuhkan kolaborasi penuh dengan stakeholder terkait. “Perlu adanya kolaborasi dengan stakeholder, terutama terkait dengan data. Karena melalui metode pengenalan wajah data-data penerbangan dapat dengan cepat diketahui,” ujarnya.
Melalui berbagai fitur eksisting dan yang akan dikembangkan, aplikasi travelin yang mengusung tagline Airport in Your Hand dapat menjelma menjadi aplikasi tunggal untuk berbagai keperluan (Single Application for Multipurpose). (smr)