Antusias Orang yang Eksekusi Perdana Kampung Buricak Burinong di Sumedang

Dilaksanakan eksekusi pengecatan tahap pertama dalam upaya mewujudkan Kampung Buricak Burinong di wilayah Cisema, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Sumedang. Eksekusi tahap pertama ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Sumedang, dengan maksud untuk memacu terealisasinya Kampung Buricak Burinong sebagai salah satu destinasi wisata selfie berkelas dunia.

Lebih dari 300 orang berpartisipasi dalam eksekusi tahap pertama ini yang terdiri dari elemen pemerintah daerah Sumedang, Polres, Kodim, Yonif 301, pelajar, mahasiswa, LSM, dan institusi lainnya. Pemeran utamanya sendiri adalah warga masyarakat Cisema selaku tuan rumah.

“Semakin banyak pihak yang peduli dan melibatkan diri dalam agenda besar ini semakin bagus. Hal ini memunculkan perkembangan yang positif, baik dalam rangka pewujudan Kampung Buricak Burinong maupun semangat gotong royong dalam membangun Sumedang. Sudah bukan saatnya lagi untuk mengubah sendirian atau golongan, perlu kolaborasi dan kerjasama. Agenda Kampung Buricak Burinong merupakan salah satu perwujudan dari hal itu. Sumedang kian menuju kearah yang lebih baik. Namun saat ini menjadi suatu kebutuhan bagi Sumedang untuk melakukan perubahan secara radikal,” ujar Ricky Alamsyah selaku Pimpinan Proyek SUMEDANGinMOVE! Kampung Buricak Burinong di Sumedang, Minggu (27/8).

Herman Suryatman selaku Ketua Steering Committee Kampung Buricak Burinong mengungkapkan, adanya Kampung Buricak Burinong selain bisa mengungkit pengembangan sektor pariwisata, platform pembangunan berbasis gotong royong ini bisa mengakselerasi pembangunan daerah secara keaeluruhan. Sumedang butuh model pembangunan berbasis masyarakat. “Kapasitas APBD Sumedang terbatas sementara kebutuhan untuk mensejahterakan masyarakat melalui berbagai program pembangunan, sangat besar. Untuk itu dibutuhkan partisipasi dan pergerakan dari semua komponen daerah,” tukas Herman.

Rangkaian acara dimulai dengan seremonial pembukaan yang disusul dengan penampilan kesenian dan kebudayaan dari warga setempat. Sebelum para relawan menuju rumah yang menjadi bagiannya masing-masing untuk melakukan pengecatan, dilakukan pemaparan teknis pengecatan oleh tim desain Kampung Buricak Burinong untuk menghindari kesalahan teknis pada saat pengecatan.

“Pada pengecatan tahap pertama ini akan dilakukan pengecatan pada dinding bagian barat dari bangunan. Warna yang digunakan adalah merah, pink, dan pink muda. Sehingga pada akhirnya akan Nampak gradasi warna merah ke pink ketika wilayah Cisema difoto dari arah barat”, ucap Syaidinna Aditia selaku Kepala Bidang Desain Kampung Buricak Burinong.

Pada pengecatan tahap pertama ini dibutuhkan kurang lebih cat sebanyak 0,5 ton. Beberapa hari sebelum hari pelaksanaan, cat sudah terkumpul dan diserahkan kepada pihak Desa Pakualam. Cat yang terkumpul ini bersumber dari berbagai bantuan pihak baik individu maupun lembaga.

“Beberapa hari sebelum pelaksanaan pengecatan, dari tim SUMEDANGinMOVE! terus berhubungan dengan pihak desa, donatur, dan penyedia cat. Diperlukan perencanaan yang matang terkait jumlah cat, kondisi bangunan yang akan dicat, dan ketersediaan sumber daya”, papar Archy Reynali selaku Wakil Pimpinan Proyek Kampung Buricak Burinong.

Tak lupa dalam rangka mengikat kebersamaan juga diadakan santap bersama jajanan sunda. Setiap relawan yang hadir juga disarankan untuk membawa makanan sendiri atau membeli di warung milik warga setempat. Hal ini dimaksudkan juga agar warga setempat mendapatkan kesempatan peningkatan pendapatan. Azmi Endah selaku Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Kampung Buricak Burinong menyampaikan, bahwa para relawan diminta untuk membeli makanan di warga setempat.

Hal ini demi membantu peningkatan pendapatan para warga selama proses pewujudan Kampung Buricak Burinong. “Para relawan juga diinstruksikan untuk memakai pakaian yang siap kotor dan tetap menjaga kebersihan serta ketertiban di lokasi,” ungkap Azmi.

Pelaksanaan pengecatan ini juga semakin meriah dengan adanya penampilan kesenian dan kebudayaan dari warga setempat, diantaranya upacara penyambutan dengan lengser, penampilan tari kebudayaan, dan organ tunggal. Hadirnya agenda Kampung Buricak Burinong ini kian membawa aura positif bagi para warga setempat yang mayoritas merupakan Orang Terkenda Dampak Waduk Jaditgede untuk terus berkembang dan berjuang secara positif untuk menyambung kehidupannya.

“Dengan adanya agenda Kampung Buricak Burinong ini, harapannya dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar dan tentunya tetap mempertahankan kearifan lokal. Agenda ini membawa dampak yang positif untuk para warga Cisema.” Ungkap Agus Haruman warga Cisema. Eksekusi pengecatan tahap 1 Kampung Buricak Burinong berjalan dengan baik. Saatnya bagi seluruh pihak yang terlibat mulai menyiapkan energi kembali untuk eksekusi tahap – tahap selanjutnya. (wiy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *