Antrean calon penonton Indonesia Open 2019 mengular di area penukaran tiket online Istora Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta Selatan, pada hari perdana pertandingan bulu tangkis Indonesia Open 2019, Selasa pagi (16/7/2019).
Salah satu penonton, Alia mengaku dirinya membeli tiket secara online untuk dirinya dan dua orang teman. Kebetulan dirinya nge-fans sama pebulutangkis nasional Kevin Sanjaya dan berharap Kevin bisa lolos ke final.
Ratusan calon penonton masih tampak mengantre di tempat penjualan tiket yang berlokasi di sisi selatan gerbang masuk Istora sejak pukul 08.00 WIB. Mereka mengantre dengan tertib pada lima jalur antrean yang disiapkan panitia menuju kaca transaksi.
Tiket yang dijual secara offline berjenis blue untuk kelas VIP Rp100 ribu, dan Rp50 ribu untuk kelas 1, dan black untuk kelas 2 Rp25.000. Salah satu petugas melalui pengeras suara menginformasikan bahwa tiket offline kelas VIP telah terjual habis, sehingga area ticketing hanya diperuntukan bagi penukaran tiket online.
“Tiket blue habis, saat ini kami hanya melayani penukaran tiket online. Untuk pembelian tiket black dan red dipersilakan membeli di area parkir atau luar Istora,” kata pengeras suara.
Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Open 2019, Achmad Budiharto yang dihubungi wartawan melalui sambungan telepon belum mau berkomentar tentang alokasi jumlah tiket serta yang terjual pada hari hari perdana penyelenggaraan Indonesia Open. “Saya sedang ada rapat,” katanya singkat.
Sejumlah panitia acara yang dikonfirmasi di ruang kaca ticketing Istora Senayan memastikan bahwa informasi terkait penjualan tiket Indonesia Open 2019 tidak akan diinformasikan kepada publik. “Saya pastikan bahwa penjualan tiket kami tidak akan disampaikan kepada media,” ujar salah satu petugas tiket.
Pengunjung Indonesia Open 2019 menilai sejumlah fasilitas penyelenggaraan acara di luar arena bulu tangkis Istora Senayan, Jakarta, kali ini lebih berwarna dan menarik bila dibandingkan perhelatan sebelumnya.
“Kali ini terlihat lebih ‘colorfull’ dengan desain yang modern dan menarik,” kata salah satu pengunjung asal Setiabudi, Kota Bandung, Jawa Barat, Eunike Patricia (24), di Jakarta, Selasa.
Dia menyebut reflex zone di sisi selatan arena dan taman #eaaforindonesia di depan gerbang masuk Istora menjadi destinasi favorit untuk swafoto bersama empat rekannya.
Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu nampak asyik berfoto dan bercanda dengan rekannya di tengah terik matahari.
Perempuan yang karib disapa Sasha itu mengaku tengah mengisi waktu luang menantikan penampilan atlet bulu tangkis favoritnya asal Taiwan, Lu Cing Yao, yang dijadwalkan berlangsung pukul 13.00 WIB.
Relax zone adalah taman buatan dengan material plastik warna-warni berpadu dengan rumput sintetis yang hijau seluas 200 meter per segi. Sasha bersama rekannya berswafoto di terowongan segitiga yang didesain secara futuristik bercorak merah, biru, dan kuning.
Lekukan materi duplex terowongan yang membentuk pola zig-zag menjadi objek yang menarik bagi Sasha dan kolega untuk diunggah melalui media sosial Instagram. “Bentuknya bagus dan warna warni, saya suka,” kata pengunjung lainnya asal Palmerah Jakarta, Yulan nathasya (20).
Berjarak sekitar 50 meter menuju sisi barat, terdapat taman buatan #eaaforindonesia seluas 300 meter per segi yang didesain dengan material duplex warna warni membentuk persegi panjang dengan karpet rumput sintetis. Pada taman tersebut terdapat sejumlah bangku yang dibentuk dengan rangkaian huruf besar bertuliskan “pride of the nation” secara vertikal.
Sejumlah pengunjung juga menikmati suasana siang yang terik di Istora Senayan dengan berteduh di bawah rimbunan pohon sambil menyantap menu makan siang di area food truck kuliner. Lokasi tersebut nampak ramai dikunjungi berkat fasilitas bersantai seperti puluhan bantal karung yang digelar di atas rumput sintetis. (net/lin)