Anies Buktikan Bukan Gubernur Rasis Seperti Dituduhkan Lawan Politik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disambut umat HIndu yang akan meresmikan hasil pemugaran Wantilan Pura Dalem Purna Jati Tanjung Puri, Cilincing, Jakut

Saat kampanye Pilkada DKI Jakarta, Anies Baswedan dicap sebagai calon gubernur yang akan rasis terhadap umat agama lain, selain Muslim. Setengah mati Ahoker ingin memberikan stempel pada Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta rasis.

Bahkan mereka bersedia dengan sukarela ramai-ramai mempertontonkan kebodohan di muka publik dengan mengambil satu kata pribumi yang dilepas dari kalimatnya lalu di plintir sedemikian rupa.
Ketololan itu berlanjut dan dipelihara dengan sejuta cara. Namun pukulan telak diterima mereka.

Minggu (30/10) lalu Anies meresmikan gereja dan itu merupakan peresmian pertama yang dilakukannya sebagai Gubernur DKI. Lagi, Minggu (5/11) ini, Anies meresmikan tempat ibadah umat Hindu Pura Purna Jati.

“Ini adalah pura pantau yang dibangun sejak 1968 di Cilincing, Jakarta Utara. Pemugaran dilakukan secara gotong royong sejak 2011 dan hari ini Minggu (5/11)  diresmikan. Sebuah kehormatan bisa meresmikannya,” ujar Anies pada tulisannya di akun instragramnya.

Pura ada banyak jenisnya, lanjut Anies, dan berfungsi tidak hanya untuk tempat ibadah umat Hindu, tapi juga tempat interaksi sosial dan musyawarah. Pura Tirta misalnya, berfungsi sebagai tempat pengaturan irigasi di desa. “Pedanda di dalamnya punya kuasa menentukan aliran irigasi berdasarkan musyawarah warga yang mempertimbangkan kondisi alam dan juga kondisi sosial di desanya. Negeri kita sungguh kaya dengan kearifian lokal yang diakui dunia,” tulisnya.

Jadi ini terlhat jelas, semakin Ahoker berbohong dengan meyakini orang lain bahwa Anies Gubernur rasis, semakin terlihat mereka adalah penipu, pendusta yang sedang membohongi dirinya sendiri. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *