Partai Demokrat melalui kadernya Kamhar Lakumani memuji sikap mantan Gubernur DKI Anies Baswedan yang meminta izin pamit ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai purnatugas. Kamhar menilai ini tradisi yang baik bahkan menunjukkan kenegarawanan Anies Baswedan.
semarak.co-Diakui Kamhar Anies memang mengajukan diri untuk bertemu Presiden Jokowi yang tujuannya berpamitan karena sudah tidak lagi menjabat Gubernur DKI Jakarta, terhitung mulai Minggu (16/10/2022). Kamhar menilai apa yang dilakukan Anies merupakan bentuk etika politik yang baik untuk menunjukkan sikap kenegarawanan.
“Permintaan pertemuan Mas Anies dengan Pak Jokowi yang berlangsung pada sore hari ini kami hargai. Ini sebagai tradisi yang baik ketika purnatugas sebagai Gubernur DKI Jakarta,” puji Kamhar kepada wartawan, Jumat (21/10/2022) seperti dilansir detik.com, Jumat, 21 Okt 2022 21:07 WIB.
Dilanjutkan Kamhar, “Bersilaturahmi kepada Presiden Jokowi untuk melaporkan capaian dan program yang telah dikerjakan serta diselesaikan selama 5 tahun mengemban mandat rakyat ibu kota. Datang tampak muka, pulang tampak punggung. Apalagi Pak Jokowi juga mantan Gubernur DKI Jakarta.”
“Apa yang dilakukan Mas Anies ini adalah manifestasi etika politik yang tinggi. Penghargaan dan penghormatan kepada presiden sebagai kepala institusi pemerintah tanpa memandang dan menjadikan afiliasi politik sebagai faktor pembatas. Ini mencerminkan sikap kenegarawanan,” demikian ditambahkan Kamhar.
Kamhar enggan mengaitkan pertemuan itu sebagai kode dukungan Jokowi ke Anies. Dia berharap Jokowi bersifat netral dan tidak berpihak ke kandidat capres. “Kita berharap Pak Jokowi bersikap netral atau tak berpihak kepada kandidat tertentu pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang,” ujarnya.
Kamhar mengatakan Jokowi harus menempatkan diri di atas semua kepentingan. Menurutnya, Jokowi harus memastikan Pemilu 2024 berjalan demokratis. “Pak Jokowi mesti menempatkan diri di atas semua untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan secara demokratis, jujur dan adil,” ucapnya.
Untuk ini, lanjut dia, Presiden Jokowi mesti meneladani mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2014 yang lalu, dimana SBY tampak tak berpihak pada pasangan calon presiden (capres) tertentu dan memastikan pemilu berlangsung secara demokratis dan jurdil.
Sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai pertemuan Anies dengan Jokowi sebagai bentuk sikap adab yang baik. “Bagus. Silaturahim. Adem. Itu adab yang baik,” kata Mardani Ali Sera kepada wartawan, Jumat (21/10/2022) saat dimintai tanggapan terkait rencana Anies ke Istana Presiden temui Jokowi.
Pandangan terkait pilpres memang tidak lepas dari pertemuan Jokowi dan Anies itu. Namun Mardani yakin urusan pilpres akan berjalan dengan kompetisi elegan dan beradab. “Tapi urusan pilpres kompetisi karya dan gagasan jalan terus. Kita perlu kompetisi yang elegan dan beradab,” ujarnya.
Namun kemudian Mardani enggan berspekulasi lebih jauh apakah pertemuan itu menandakan sinyal Jokowi mendukung Anies. Mardani menegaskan pertemuan itu hanya silaturahmi dan menyerahkan penilaian sepenuhnya ke masyarakat. “Silaturahim baik. Bab kebijakan biar publik yang menilai,” ujar Mardani dilansir detik.com/ Jumat, 21 Okt 2022 16:04 WIB.
Sebelumnya, Elite NasDem Bestari Barus mengungkap rencana pertemuan Anies dengan Jokowi Jumat sore. Anies disebut akan melaporkan terkait capaian kerjanya selama 5 tahun di DKI. “Insya Allah Anies bertemu Jokowi,” kata politikus Partai NasDem, Bestari Barus, kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Pertemuan itu, kata Bestari, merupakan silaturahmi Anies dan Jokowi. Namun belum diketahui di mana lokasi pertemuan Anies dan Jokowi sore ini. “Silaturahmi, kan sudah selesai tugas sebagai gubernur. Sekaligus lah pastinya akan melaporkan pencapaian pembangunan selama menjabat. Soal tempatnya kemungkinan di Istana,” imbuhnya.
Istana juga mengonfirmasi adanya pertemuan itu. Pertemuan tersebut merupakan permintaan dari Anies untuk berpamitan setelah menyelesaikan jabatan Gubernur DKI Jakarta. “Betul,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin, Senin (17/10/2022).
Permintaan untuk bertemu dengan Jokowi itu disampaikan Anies melalui Mensesneg Pratikno. Pertemuan Jokowi dan Anies digelar sore nanti. “Pak Anies meminta waktu Bapak Presiden melalui Pak Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) untuk berpamitan sebagai Gubernur DKI Jakarta,” ujar Bey.
Dilansir dunsanak.org/Oktober 21, 2022/Anies Jumat sore (21/10/2022) bertemu Jokowo untuk berpamitan dengan Presiden Jokowidodo. Pertemuan ini atas inisiatif Anies yang disampaikan kepada Mensesneg. Permintaan pertemuan ini dalam rangka pamit Anies setelah meletakkan jabatan sebagai gunernur DKI Jakarta pada 16 Juli.
Anies diusung sebagai bakal calon presiden 2024 Partai NasDem pada 3 Oktober 2022 seperti disampaikan langsung Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Anies sendiri mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak di tanah air yang menyebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia.
Pertemuan hari ini berlangsung sekitar jam 15.00. Pertemuan dilakukan secara tertutup. Agenda pertemuan adalah silaturahmi dan berrpamitannya Anies pada Jokowi. Staf Mensesneg, Faldo Maldini menyampaikan, “Pertemuan ini permohonan dari Pak Anis yang ingin pamitan dengan Bapak Presiden pasca selesai tugas sebagai gubernur Jakarta.” (net/dun/dtc/smr)
dunsanak.org di WAGroup 1. UMKM MANIES DPW JABAR (postJumat21/10/2022/jackfebrian)