Anies Baswedan Kunjungi Kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Masinton Sebut untuk Menyamakan Persepsi

Anies Baswedan (ketiga dari kanan) tiba di kantor DPD PDI Perjuangan di kawasan Cakung Jakarta Timur, Sabtu siang (24/8/2024). Foto: internet

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menyebut kunjungan Anies Baswedan ke kantor DPD PDIP DKI di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Sabtu siang (24/8/2024) dalam rangka silaturahmi sekaligus untuk menyamakan persepsi.

semarak.co-Diakui Masinton, salah satu agenda pertemuan membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 terutama pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta, Nopember 2024. Kemudian mendiskusikan tentang PDI Perjuangan, ideologi, platform perjuangan, program, dan lain sebagainya.

Bacaan Lainnya

“Ya, tentunya satu di antaranya ya, yang nanti DPD ditugaskan DPP untuk membangun komunikasi dengan Pak Anies. Komunikasi ini berfungsi untuk menyamakan persepsi tentang PDIP kepada Anies. Ya, tentunya membangun komunikasi dulu kan, menyamakan frekuensi, ya kan, persepsi,” ujar Masinton.

Hasil pembicaraan kemudian disampaikan DPD PDIP Jakarta ke DPP PDIP, khususnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Diketahui, Anies tiba pukul 12.12 mengenakan batik berwarna biru dongker. Setibanya di lokasi ia melaksanakan sholat zuhur di musholla kantor DPD PDI Perjuangan.

Ia disambut Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Masinton mengatakan PDI Perjuangan Jakarta selalu terbuka untuk melakukan komunikasi dengan siapa saja. PDIP melihat Anies Baswedan berpeluang menjadi calon yang diusung dalam Pilkada 2024.

“Ya satu di antaranya ya, dari eksternal itu kan ada nama Pak Anies Baswedan,” ucapnya. Walau dari internal PDIP ada nama seperti, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Rano Karno, Andika Perkasa, Tri Risma. Nama-nama itu yang kemudian akan disaring DPP PDI Perjuangan.

Di bagian lain diberitakan sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal meminta PDI Perjuangan untuk mencalonkan Anies sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta. Dengan mengusung Anies sebagai calon incumbent, PDIP menunjukkan sikap konsisten terhadap perjuangan rakyat.

“Karena kami yakin PDIP bersama rakyat. Partai Buruh menilai, PDIP bisa menduetkan Anies dengan kader partai banteng,” ujar Said ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2024) seperti dilansir tempo.co, sabtu, 24 Agustus 2024 14:11 WIB.

Adapun Partai Buruh belum lama ini sudah mendeklarasikan dukungan terhadap mantan rektor Universitas Paramadina itu. Alasannya, kata Said, partainya tidak ingin hukum demokrasi tertinggi itu tidak berjalan di Pilkada serentak ini.

Selain itu, ia mengatakan, Anies memiliki kepedulian terhadap para buruh, dengan menaikkan upah buruh. “Sikap kami jelas, mendeklarasikan Anies. Tidak ada boleh satu orang pun akibat aturan yang direkayasa tidak bisa dipilih dan memilih,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung peluang partainya mengusung bekas Gubernur Jakarta Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Ia membahas peluang tersebut saat berpidato di hadapan kader PDIP di Jakarta.

Megawati bercerita, sebelum kegiatan pengumuman bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah gelombang kedua dilangsungkan di kantor Dewan Pimpiman Pusat PDIP ini, ada sekelompok yang menyambangi kantor DPP.

Kelompok yang disebut Megawati menamai diri sebagai Satgas Hitam tersebut membentangkan spanduk agar PDIP mendukung Anies Baswedan di pilkada Jakarta. “Kalau mau sama PDIP, Pak Anies mau enggak nurut?” kata Megawati dalam pidatonya di kantor DPP PDIP, Kamis (22/8/2024).

Peluang PDIP mengusung Anies terbuka setelah Mahkamah Konstitusi menerbitkan putusan Nomor 60/PUU-XXI/2024. Putusan ini menyebutkan, partai atau gabungan partai politik tak lagi harus mengumpulkan 20 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) atau 25% suara sah untuk mencalonkan kepala daerah.

MK menyatakan, ambang batas pencalonan kini berada di rentang 7,5 persen hingga 10 persen, tergantung jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di daerah tersebut. Artinya, meski hanya memperoleh 15 kursi di DPRD Jakarta, PDIP tetap bisa mencalonkan figur secara mandiri.

Diberita terbaru melaporkan Anies Baswedan mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta, Sabtu siang (24/8/2024). Anies tak menjelaskan secara eksplisit apakah pertemuan itu berkenaan dengan Pilkada 2024. “Belum tahu nanti kita bahas apa saja,” kata Anies.

Di pintu masuk Kantor DPD PDIP, Anies langsung disambut oleh Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Turut hadir Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. Anies sendiri hadir ditemani oleh Tom Lembong dan Sahrin Hamid.

Anies tak menampik hubungannya dengan PDIP akan semakin solid. “Alhamdulillah selama ini terang terus, insya Allah akan terus terang,” kata Anies seperti dilansir tempo.co, Sabtu, 24 Agustus 2024 13:21 WIB.

Sebelumnya Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid mengatakan pihaknya masih membangun komunikasi dengan partai-partai di luar KIM Plus. Salah satunya dengan PDIP yang membuka peluang untuk mengusung Anies di Pilgub Jakarta. “Sebagaimana diketahui bahwa Pak Anies telah bertemu Pak Baskara utusan resmi dari PDI Perjuangan,” kata Sahrin saat dihubungi, Sabtu (24/8/2024).

Sahrin berujar dalam Pilkada 2024, Anies berkomitmen untuk mengembalikan program-program yang yang sudah terlaksana, seperti pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta periode 2017-2022. Ia berharap suara warga dapat diterima serta mendapatkan perhatian lebih.

Peluang Anies maju di Pilkada 2024 diperkuat dengan adanya keputusan MK yang mengabulkan sebagian permohonan yang diajukan Partai Buruh dan Partai Gelora. Dalam Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024, MK merinci mengenai ambang batas yang harus dipenuhi partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu agar dapat mendaftarkan pasangan calon kepala daerah.

Termasuk gubernur, bupati, dan walikota. Hal ini membuka kemungkinan bagi Anies Baswedan, yang sebelumnya tidak berada dalam barisan partai KIM Plus untuk kembali berkiprah di politik Jakarta. KIM Plus terdiri dari 12 partai yang mengusung eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Sebelum adanya putusan MK, Anies ditinggal tiga partai pendukungnya di pilpres, yaitu PKS, NasDem, dan PKB. Ketiganya memilih bergabung ke koalisi pendukung Prabowo di Pilpres. Dengan kondisi itu, KIM Plus diprediksi hanya akan melawan kotak kosong.

Namun KPU DKI telah meloloskan calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardhana. Meskipun lolosnya pasangan tersebut memicu kontroversi karena banyak warga Jakarta melaporkan Nomor Induk Kependudukan mereka dicuri untuk mendukung Dharma-Kun.

 

sumber: tempo.co/kosadata.com di WAGroup (postSabtu24/8/2024/pingufamily)

Pos terkait