Oleh Sujana Sulaeman *
semarak.co-Sekedar mengingatkan kembali. Pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017, Anies Baswedan berpasangan dengan Sandiaga Uno maju sebagai Cagub-Cawagub DKI Jakarta didukung oleh Partai Gerindra dan PKS. Berikut ini adalah bbrp publikasi lembaga-lembaga survei.
https://amp.kompas.com/megapolitan/read/2016/10/12/11411131/melihat-hasil-survei-pilkada-dki-2017-dari-tiga-lembaga
Dari hasil-hasil survei yg dipublikasikan tsb, ada yg konsisten datanya yaitu bahwa Anies Baswedan selalu berada di posisi ketiga. Tidak ada Cagub-Cawagub yg mencapai angka lebih dari 50%, sehingga Pilgub DKI akan terjadi dalam 2 (dua) putaran.
Menurut hasil survei tsb Anies Baswedan akan tersingkir. Ahok dan AHY yg akan maju ke putaran kedua. Hasil survei boleh saja demikian, faktanya pada Pilkada DKI Jakarta putaran pertama, yg lolos ke putaran kedua adalah Ahok-Djarot melawan Anies-Sandi
https://m.liputan6.com/pilkada/read/2924859/4-fakta-menarik-seputar-pilkada-dki-jakarta-putaran-pertama
Sampai di sini, Anies Baswedan berhasil membuat hasil survei berbeda dengan fakta yg terjadi. Bagaimana dengan Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta? Sebagaimana lazimnya Pilkada, banyak sekali lembaga survei yg mempublikasikan hasil-hasil surveinya secara rutin bahkan bbrp hari menjelang coblosan. Survei-survei tsb kali ini juga mengunggulkan Ahok-Djarot atas Anies-Sandi
https://news.detik.com/berita/d-3475090/survei-charta-politika-ahok-djarot-473-anies-sandi-448
Dalam survei berikut ini, Anies hanya unggul tipis dari Ahok, berada dalam rentang margin of error. Oleh karena itu sulit menentukan siapa yg akan menang
https://news.detik.com/berita/d-3472570/survei-smrc-anies-cuma-unggul-1-dari-ahok
Publikasi survei bbrp hari menjelang coblosan, barangkali merupakan usaha terakhir untuk “mempengaruhi” dan “menggiring” pemilih, tetapi di Pilgub DKI Jakarta ternyata hasilnya jauh dari harapan. Dalam Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta, Anies-Sandi unggul telak atas Ahok-Djarot.
https://amp.kompas.com/megapolitan/read/2017/05/01/07242091/kemenangan-telak-anies-dan-sandiaga-di-pilkada-dki-2017
https://news.detik.com/berita/d-3479654/mengapa-ahok-kalah-telak-dan-anies-menang-mutlak
Hasil hitungan lembaga survei di atas, semuanya melèsèt jauh. Keunggulan Anies-Sandi atas Ahok-Djarot hampir 16% (57,96: 42,04). Sungguh angka sangat besar yg berlipat-lipat kali dari hitungan lembaga survei. Oleh karena itu wajar apabila disebut Anomali..
https://m.merdeka.com/peristiwa/anomali-pilgub-dki-lembaga-survei-meleset-buat-prediksi-hasil-akhir.html
Barangkali tulisan di bawah ini menarik untuk dibaca kembali. Membaca Hasil Survei Pilgub DKI Putaran Kedua, Siapa Bermain Survei?
https://kumparan.com/hersubeno-arief/survei.
Rupanya selain mengalahkan Ahok, di Pilkada DKI Jakarta, Anies Baswedan juga berhasil “mengalahkan” lembaga survei… Bagaimana dengan Pilpres 2024? Kita perlu sabar untuk mengikutinya. Yg pasti, situasinya saat ini mirip dengan survei-survei sebelum Pilkada DKI Jakarta.
Anies Baswedan selalu ditempatkan di nomor ketiga. Kali ini setelah Prabowo dan Ganjar ataupun setelah Ganjar dan Prabowo Apakah di Pilpres 2024, Anies Baswedan akan sekali lagi membuat Anomali dan “Mengalahkan” lembaga survei? Waktu jua yg akan menjawabnya. Allahu a’lam.
sumber: UMKMANIES DPW JABAR (postJumat8/7/2022/)