Sekitar 200-an kiai dan gus, terutama dari Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa Timur mengusulkan 5 nama calon wakil presiden (cawapres) kepada Calon Presiden (Capers) Anies Baswedan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
semarak.co-Di dalam rekomendasi itu ada nama anaka Presiden ke 4 KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, lalu Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Selanjutnya nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa dan terakhir Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Urutan nama ini hanya dalam penulisan berita bukan atau tidak pada usulan nama dari ratusan kiai dan gus.
KH Nasirul Mahasin Nursalim mengatakan, setelah mereka melakukan tabayyun dan melihat secara langsung haliyah capres Anies Baswedan, maka pihaknya yakin bahwa Anies ini memang seorang dengan amaliyah ahlusunnah waljamaah atau aswaja. Anies itu minna,” cetus KH Nasirul.
Pernyataan dari KH Nasirul Mahasin Nursalim yang merupakan kakak kandung Gus Baha (KH Ahmad Bahauddin Nursalim) tersebut merupakan salah satu dari empat butir yang dihasilkan dari musyawarah dalam agenda Tirakat untuk Keselamatan Umat dan Bangsa.
Risalah Sidoresmo tersebut diserahkan secara langsung kepada Anies Baswedan oleh KH Mas Mansur Tholhah. Dalam diskusi yang dipimpin Gus Mahasin itu juga mereka memutuskan untuk merekomendasikan 5 nama warga dan kader Nahdliyin untuk dijadikan cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan,
“Tentu siapa pun yang akan dipilih, peserta musyawarah mengembalikan keputusannya kepada Pak Anies Baswedan sendiri,” ujar Mahasin dalam keterangan tertulis saat musyawarah dalam agenda Tirakat untuk Keselamatan Umat dan Bangsa di Pondok Pesantren Islam At-Tauhid Sidoresmo, Surabaya, Kamis (10/8/2023).
Ia berharap Anies Baswedan yang memiliki darah sebagai Nahdliyin dan ditambah dengan cawapres dari Nahdliyin ini para hadirin musyawarah berharap keberpihakan yang konkret terhadap dunia santri dan pesantren.
“Dari semua calon, hanya Pak Anies Baswedan yang memiliki bukti nyata dalam dunia pendidikan. Jadi, kami para kiai ini lebih mempercayai Pak Anies untuk kami titipi santri-santri kami dan pesantren agar mereka menjadi lebih cerdas dan sejahtera,” kata Gus Mahasin dilansir republika.co.id, Kamis 10 Aug 2023 16:21 WIB melalui laman berita msn.com.
Mendapati hal itu, capres Anies Baswedan berterima kasih kepada para kiai dan gus yang hadir dalam agenda ini. Anies menekankan ke depan pemerintah akan terus meningkatkan perhatian pemerintah kepada santri dan dunia pesantren.
“Pesantren ini sudah ratusan tahun berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka. Karena itu, pemerintah harus memberikan keberpihakan secara konkret kepada santri dan pesantren,” ujar Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan gabungan Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pendaftaran bakal capres dan bakal cawapres dijadwalkan dimulai 19 Oktober sampai 25 November 2023. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu.
Yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen.
Sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Di bagian lain bakal capres Anies Baswedan memberi kode baru perihal pasangan atau pendampingnya di Pilpres 2024. Dia mengatakan ada kemungkinan cawapresnya nanti berasal dari Jawa Timur (Jatim). Sosok pendamping Anies Baswedan hingga saat ini masih belum kelihatan hilalnya.
Lemparan kode terbaru dari Anies memunculkan spekulasi yang merujuk kepada sejumlah nama. “Untuk cawapres bisa jadi dari Jawa Timur. Kita lihat nanti sambil jalan. Nanti pada waktunya kita umumkan,” kata Anies usai mengunjungi Ponpes Riyatul Husnan Wringin Bondowoso, Rabu, 9 Agustus 2023 dilansir 10 Agustus 2023, 15:40 WIB.
Selain memunculkan kode anyar, Anies juga meminta doa dan dukungan dari kalangan pondok pesantren (ponpes) dan kalangan bawah, usai rangkaian kunjungan ke kawasan Tapal Kuda. “Kami mohon doanya dari kalangan pondok pesantren,” ucap Anies.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah santer digadang-gadang jadi target para kandidat bacapres, salah satunya Anies Baswedan, dari NasDem. Kuat kabar beredar, di sisi lain Khofifah masih enggan berkomentar terkait pencalonan dirinya dalam bursa cawapres.
Alih-alih bicara sebagai individu, Khofifah sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat mewakili kelompok tersebut, menyatakan diri bahwa mereka tidak terafiliasi dengan partai politik manapun. Ia mengatakan, tak ada arahan khusus untuk kecondongan dalam memilih ‘kawan’ jelang Pemilu dan Pilpres 2024.
“Muslimat NU membangun politik kebangsaan dan tidak ada arahan khusus untuk itu. Sejauh ini setiap pidato yang saya sampaikan tidak terkait dengan politik,” kata Khofifah dalam acara rapat sekaligus pelantikan 21 Pimpinan Cabang Muslimat NU Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, dikutip Minggu, 9 Juli 2023.
Berbeda dari Khofifah yang cenderung menampik isu pencawapresan bagi kubu Anies, putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid yang juga merupakan tokoh Jatim justru mengaku sedang pedekate atau pendekatan dengan Anies serta memiliki kedekatan khusus dengan Anies.
“Tentunya ketika ada momentum Pilpres, ketika ada kesempatan yang tercipta, ya harus bersedia kalau memang cita-citanya adalah bekerja dalam bidang kebijakan publik. Saya juga masuk dalam kategori itu, tentunya harus siap, harus bersedia, harus menyiapkan diri,” kata Yenny di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Di sisi lain, kode Anies Baswedan soal wakil pendamping dari Jatim tentu bisa menjadi antitesis bagi momen kedekatannya bersama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau 2014-2019.
Menanggapi berbagai dukungan sekaligus langkah pendekatan dari capres Anies, melalui media sosial Twitter akun pribadinya, Susi Pudjiastuti menyebutkan bahwa respons positif Anies saat ditanya soal kemungkinan dirinya jadi bakal cawapres hanya guyon semata. “Beliau bercanda ya, jangan ditanggapi berbeda,” ucap Susi Pudjiastuti dalam Twitter @susipudjiastuti. (net/msn/rep/smr)