Ancol Ditutup Lalu Kucing-Kucing pun Menangis

Geisz Chalifah. foto: internet

Oleh Geisz Chalifah *

semarak.co-Kawasan taman Impian Jaya Ancol tak hanya menjadi tempat rekreasi bagi warga yang ingin berwisata. Kawasan ini juga dihuni oleh ratusan kucing liar yang jumlahnya mencapai lebih dari 400 ekor. Dari 400an kucing2 liar itu 385 ekor telah divaksinasi dan disteril.

Bacaan Lainnya

Kucing liar adalah mahluk hidup yang keberadaannya berupa koloni. Mereka tak bisa dihilangkan dengan membuang kearea yang jauh karna kawanan lainnya akan tetap datang. Langkah yang benar adalah memberi makan, melakukan vaksinasi dan sterilisasi.

Oleh karena itu Ancol sedang menyiapkan taman untuk kucing – kucing liar agar populasinya terjaga. Selain di vaksinasi dan dilakukan sterilisasi.

Selama ini kucing-kucing tersebut hidup nyaman karena makanan selalu tersedia, baik dari sisa-sisa makanan yang diberikan oleh karyawan restoran maupun sebuah komunitas bernama The Cathy And Friends yang setiap hari dipagi hari tak pernah absen memberi makan kucing diseluruh kawasan Ancol.

Lalu Covid di Jakarta kembali meninggi dan Ancol kembali ditutup. Kawasan yang biasanya ramai dengan manusia tiba-tiba sepi, kosong melompong. Kucing-kucing itupun mengalami kebingungan dan stress.

Mereka ketakutan akan hidupnya, kelaparan lalu mati lemas. Sebagaimana awal-awal pandemi ketika Ancol ditutup berbulan-bulan. Bagi para penyayang kucing yang terbiasa berhadapan sehari-hari dengan kucing-kucing liar itu mereka memahami dan mengerti yang dirasakan.

Tingkah laku yang tidak biasa, pancaran mata, maupun suara meongan yang berubah. Rata-rata disetiap resto di ancol ada saja karyawan yang menyayangi kucing.

Seperti di resto Bakul Jahe mereka memiliki kucing yang dinamakan Surya. Surya dan kawan-kawannya menjadi sehat dan gemuk karena makanannya selalu terjaga.

Restoran itu tutup karena semua area Ancol juga tutup, lalu Surya bingung karena tiba-tiba kawasan dia berada tak lagi ada manusia disekitarnya tak ada lagi yang memberi makan.

Penutupan kawasan wisata seperti Ancol tak hanya berdampak pada tenaga alih daya tapi juga pada mahluk hidup yang berada disekitar. Siapa menyayangi mahluk bumi maka akan disayang oleh mahluk langit.

Para perempuan yang tergabung di the cathy and friends ketika covid kembali meninggi telah jauh-jauh hari resah. Mereka khwatir bila Ancol ditutup maka kucing-kucing itu tak ada yang bisa memberi makan karna pengunjung tak dibolehkan masuk.

Sehari setelah kekosongan yang tiba2 itu, para kucing yang sedang bingung dan stress mendapati ibu mereka hadir. Fifi, Fiona, Adis dan Justin, (The Cathy) yang memang rajin merawat mereka tetap datang memberi makan seperti biasa.

Akan tetapi tidak demikian bagi kawanan kucing2 tersebut, mereka seperti tak mau ditinggal mereka khawatir Ibu mereka (Fifi dan kawan-kawan) yang setiap hari memberi makan tak kembali lagi sebagaimana hilangnya ribuan manusia yang biasa mereka liat sehari – hari.

Dalam tayangan video tampak kucing-kucing itu mengikuti Fifi berjalan kemanapun, walaupun melewati batas koloni mereka dan memasuki koloni lain.
Dari Ancol Barat hingga Ancol Timur kucing2 itu tetap mengikutinya.

The Cahty And Friends memang luar biasa konsisten dalam bekerja, mereka bekerja sama dengan Pemprov DKI (Dinas KPKP) melakukan vaksinasi dan sterilasi di lima wilayah Jakarta.

Dalam sebuah audience dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Adis Dewi mengatakan: Terimakasih bamyak bapak Gubernur telah… Belum sampai kalimatnya selesai.

Gubernur DKI menyatakan: Kami yang berseragam ini yang harus mengucapkan terimakasih. Kami yang berseragam ini memiliki kewajiban kontitusional untuk merawat mahluk hidup di kota ini, dengan berkolaborasi maka semua masalah bisa kita tangani secara bersama-sama.

Sekeluarnya mereka dari Pendopo Gubernur, celotehan itu menjadi ramai. Sebagian dari mereka hampir tak percaya, Gubernur yang dalam pikiran mereka sebelumnya negatif karena berita-berita di group medsos yang berputar di group WA. Terlebih berita-berita positif yang memang sengaja disembunyikan agar kedengkian tetap terjaga.

Kesan itu langsung runtuh, rasa simpati muncul seketika, lalu mereka berkata: Pak Anies The Best Gubernur.

*) penulis dalah Komisaris Ancol

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *