Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD disebut sebagai otak di balik pembuatan Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) No 2/2022 tentang Cipta Kerja. Analisis ini disampaikan Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Ubedilah Badrun.
semarak.co-Parahnya, kata Ubedilah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat tanpa berpikir panjang menyetujui diterbitkannya Perppu Ciptaker. Menurut Ubedilah, realitas tersebut menunjukkan cara kerja pemerintah yang kampungan atau tradisional. Sebab, ciri kerja pemerintah yang kampungan itu mengabaikan rasionalitas.
“Dari pernyataannya di medsos yang ia miliki, saya cermati tentang Perppu Ciptaker ini sepertinya MMD (Mahfud MD) adalah otak di balik pembuatan Perppu itu. Atau ia pendukung utamanya,” tuding Ubedilah usai memperhatikan pernyataan Mahfud MD di medsos seperti diberitakan rmol.id, Kamis, 5 Januari 2023 | 11:29 di medsos Twitter.
Dilanjutkan Ubedilah, “Betapa tidak rasionalnya rezim ini membuat Perppu tanpa argumen ketatanegaraan yang kuat. Tidak ada situasi kegentingan yang memaksa tiba-tiba keluar Perppu. Padahal sudah ada amar putusan Mahkamah Konstitusi atau MK untuk diperbaiki selama dua tahun.”
Pada titik itu, nilai Ubedilah, akhirnya diketahui Presiden Jokowi dan Mahfud MD tidak berpihak kepada rakyat. Tetapi berpihak kepada oligarki. “Ini negara sangat berbahaya jika dikelola dengan cara-cara seperti itu. Saya kira sudah waktunya kaum intelektual, mahasiswa, tokoh agama, tokoh masyarakat, partai politik yang masih lurus untuk berpikir mengakhiri pemerintahan yang model begini,” sindir Ubedilah. (net/rmo/smr)