Terkait permasalahan yang ada di ibukota, khususnya menyangkut reklamasi, lembaga kepemudaan berbendera Anak Muda Indonesia (AMI) mengambil sikap dengan bijak. Menurut AMI, polemic pulau reklamasi tidak perlu distop, tapi lebih baik dialihkan konsep awalnya. AMI pun sepakat bahwa kondisi sekarang harus dimonatoriumkan.
Sekretaris Jenderal AMI TB Ahmad Kamil mengatakan, moratorium dalam artian agar kita lebih matang dalam penentuan proyek ke depannya. Terlebih AMI sepakat apa yang ingin di proyeksikan Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Rasyid Baswedan. Di mana Anies akan menjadikan pulau reklamasi sebagai pelabuhan. Ini bagi yang sudah terlanjur jadi pulau. Sedangkan yang belum atau sisa dari rencana pulau reklamasi, Kamil setuju untuk distop saja.
“Menurut saya sangat menguntungkan, kalau pulau reklamasi yang sudah jadi dijadikan pelabuhan. Sebab ini akan menjadi pemasukan bagi Pemda DKI dalam sektor industri dan dapat menggerakkan transportasi laut,” ujar Kamil dalam keterangan persnya, Rabu (17/5).
Upaya yang digagas Anies, nilai Kamil, sangatlah tepat. Dimana kebutuhan untuk permasalahan tempat menaruh kontainer sangat kurang. “Saya contohkan, kesediaan lahan yang ada, yaitu hanya ada tujuh juta kontainer. Sedangkan pengiriman kontainer itu sebanyak sembilan juta per bulan. Berarti selama ini kontainer yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok melebihi kapasitas. Saya lebih cocok raklamasi dijadikan pelabuhan. Sehingga Pelabuhan Tanjung Priok ke depannya akan seperti Sunda Kelapa yang dahulu,” tutupnya. (lin)