Pegiat media sosial (medsos) Roy Suryo menyoroti adanya pembengkakan anggaran proyek kereta cepat Jakarta – Bandung. Proyek milik PT Konsorsium Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mengalami pembengkakan anggaran hingga mencapai Rp30 triliun, sebagaimana Roy kutip lewat pemberitaan di media massa nasional.
semarak.co-Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) semasa Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Roy Suryo mengutip lagi bahwa proyek itu pun disebut sebagai proyek kereta cepat bohongan yang kemudian disingkat Kecebong.
Kenapa disebut bohongan? Sebab menurut Roy tidak sesuai target. Proyek itu dijanjikan selesai tahun 2020 dan dijanjikan juga tidak akan memakai dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
“Lagi-lagi proyek kecebong (kereta cepat bohongan-bohongan) bikin ulah. Sudah bohong jadwal target selesainya yang dijanjikan tahun 2020,” kata Roy, sapaan akrab Roy Suryo yang dilansir laman voi.id/02 Sep 2021 15:37 WIB.
Proyek itu, nilai Roy, justru menambah masalah. Selain menyedot anggaran, juga memicu terjadinya banjir. “Sekarang Bohong lagi, katanya nggak pakai APBN (ini malah nyedot hingga puluhan triliun). Padahal porsi Indonesia cuman kecil. Belum lagi bikin Banjir dsb. Ambyar,” canda Roy sambil tertawa.
Sebelumnya diberitakan, biaya proyek tersebut mencapai USD6,07 miliar atau sekitar Rp85 triliun. Lalu, di tengah jalan ada kemungkinan biayanya membengkak setelah ada tinjauan dari konsultan yang dilakukan PT Konsorsium Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) selaku pemilik proyek.
Indikasi membengkaknya biaya proyek sendiri diketahui pada September 2020, saat itu perkembangan proyek mengalami keterlambatan dan juga kendala pembebasan lahan. Maka dari itu pemerintah meminta KCIC untuk melakukan peninjauan ulang. (net/voi/smr)
sumber: voi.id di WAGroup Guyub PWI Jaya (post Jumat/3/9/2021/edisuherli)