Aktris Nurul Arifin Melihat Masih Ada Diskriminasi Siaran Televisi dengan Platform

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar yang juga dikenal sebagai aktris film Nurul Arifin. Foto: laraspostonline.com

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin yang terkenal sebagai aktris tahun 1990an menilai masih adanya diskriminasi antara siaran televisi dengan platform. Dalam siaran televisi, Komisi Penyiaran Informasi (KPI) cenderung berlebihan dalam menyensor hal-hal yang dianggap negatif.

semarak.co-Berbeda dengan siaran digital yang menurutnya tanpa pengawasan yang ketat dari KPI. Siaran-siaran platform itu, terang Nuruf Arifin, sama sekali tidak ada sensornya, dan masyarakat sudah menonton itu bukan dari televisi tapi dari gawai. Penyensoran ini juga perlu pertimbangan.

Bacaan Lainnya

“Seharusnya jika ingin melakukan penyensoran, seharusnya tidak hanya menyasar kepada siaran televisi tetapi juga siaran platform,” kata Nurul Arifin saat Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dan Dirut Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI di Gedung Nusantara II, Senayan, Selasa (16/11/2021) seperti dilansir laraspostonline.com, November 17, 2021.

Hal itu, menurut dia, agar terdapat asas keadilan dan kesetaraan. Sehingga, tidak terjadi diskriminasi. “Yang pakai baju sedikit terbuka disensor semua, di-blurin. Ini kan sesuatu yang berlebihan dibandingkan siaran platform yang tidak ada sensornya. Saya berkomitmen agar semua hal terkait penyiaran akan dikritisi dan dielaborasi olehnya,” ucapnya.

Sehingga, akan jelas sikap pemerintah dalam menanggapi situasi seperti itu. Diketahui, dalam rapat tersebut juga membahas penjelasan Menkominfo terkait persiapan pelaksanaan digitalisasi penyiaran (ASO) dan penjelasan Dirut LPP TVRI terkait dengan langkah-langkah persiapan LPP TVRI dalam pelaksanaan digitalisasi penyiaran. (net/lar/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *