Fuji Television mengatakan mereka punya kesepakatan tertulis dengan para anggota reality show populer Terrace House mengenai bagaimana adegan akan dibuat dan direkam, setelah kematian salah satu anggotanya akibat perundungan siber yang memicu kemarahan publik.
semarak.co– Hana Kimura, pegulat berdarah Indonesia-Jepang, bunuh diri setelah menjadi target perundungan siber atas penampilannya di Terrace House. Acara tersebut tak cuma tayang di Jepang, tapi ditayangkan juga di platform streaming Netflix.
Fuji TV mengatakan, seperti dikutip dari Kyodo, di dalam kesepakatan tersebut ada ketentuan di mana para anggota Terraca House harus setuju dengan semua instruksi dan keputusan terkait penjadwalan dan cara adegan diambil, termasuk bagaimana nantinya adegan itu diedit.
Dalam kesepakatan itu tertulis bahwa bila anggota melanggar ketentuan dan memengaruhi produksi, mereka harus membayar ganti rugi, artinya setidaknya jumlah biaya untuk memproduksi satu episode.
Jaringan TV itu, kendati demikian, bersikeras tidak ada paksaan dan produser tidak memberi instruksi kepada anggota yang bisa memanipulasi emosi mereka. Fuji TV juga mengatakan tim produksi tidak memaksa para anggota untuk sepenuhnya mematuhi semua instruksi.
Kematian Hana Kimura pada Mei 2020 lalu memicu seruan untuk mengakhiri perundungan siber. Akibat salah satu perilakunya di satu episode, Hana menerima pesan penuh kebencian di media sosial.
Ibu Hana mengatakan kepada majalah mingguan Shukan Bunshun bahwa staf produksi mendesak putrinya untuk melakukan sesuatu yang lebih menarik, dan aksi putrinya dalam adegan kontroversial itu dilakukan atas dorongan staf.
Ibu Hana baru-baru ini menulis cuitan mengenai keinginannya agar semakin banyak orang mengetahui kenyataan dari reality show tersebut. Terrace House Tokyo 2019-2020 adalah seri terbaru dari acara yang telah tayang sejak 2012.
Acara ini menghadirkan tiga pemuda dan tiga pemudi yang tinggal dalam satu rumah di Tokyo. Netflix mengatakan para anggota Terrace House mencari cinta selagi tinggal seatap dan tidak ada skenario dalam acara tersebut.
Terrace House Tokyo 2019-2020″ yang mengikuti kehidupan tiga pemuda dan tiga pemudi dalam satu atap menjadi terkenal di luar Jepang sejak ditayangkan di Netflix. Platform streaming itu mengatakan Terrace House Tokyo 2019-2020 adalah program yang paling banyak ditonton nomor dua di Jepang tahun lalu setelah The Naked Director.
Para penonton menyukai acara ini karena berbeda dari reality show lain diwarnai pertengkaran dramatis dan konflik. Penonton diajak melihat kehidupan sehari-hari seperti bagaimana anggotanya mengerjakan tugas kuliah atau memasak karbonara.
Namun tetap ada spekulasi bahwa akting dan jalan cerita dalam reality show itu sebetulnya memang diatur. Setelah menampilkan episode di mana Hana Kimura meluapkan kemarahan terhadap anggota lain, pegulat berusia 22 tahun itu mendapat cuitan negatif seperti Semua orang akan bahagia bila kau menghilang segera dan Jangan lagi muncul di TV.
Pada hari kematiannya, gadis asal Yokohama itu mencuit, “Setiap hari, saya menerima sekitar 100 opini jujur dan saya tak bisa menampik itu rasanya menyakitkan. Tak lama sebelum dia meninggal, Kimura mengunggah fotonya di Instagram dengan tulisan “Saya minta maaf”.
Pascakematian Hana Kimura, Fuji TV memutuskan untuk tidak melanjutkan penayangan musim terbaru. Terrace House yang dimulai sebagai program televisi tentang pemuda dan pemudi Jepang tinggal bersama dan menggapai mimpi mereka menjadi batu loncatan untuk model dan atlet muda.
Selama lima musim yang terdiri lebih dari 270 episode, Terrace House telah menelurkan aktor populer dan influencer bersama mereka yang keluar dari acara dalam status yang sama sebelumnya, warga negara Jepang biasa.
Salah satu anggota Terrace House dari musim Aloha State yang terkenal adalah Lauren Tsai, seniman dan aktris yang kini telah bekerjasama dengan Marvel Comics dan membintangi serial televisi Legion, juga penyanyi Chay yang telah merilis banyak lagu sepanjang kariernya bermusik.
Terdapat sejumlah mantan anggota Terrace House yang berusaha membuat lini busana sendiri, juga memanfaatkan Instagram untuk mempromosikan barang-barang sponsor.
Sebagian orang mengikuti acara ini untuk alasan lain, seperti Shunsuke Ikezoe dari musim “Opening New Doors” yang tampil untuk berusaha menormalisasi LGBT di televisi. (net/smr)