Politikus PDIP sekaligus anggota Komisi IV DPR RI Ansy Lema mengakui bahwa tingkat popularitas bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo masih kurang. Menurut Ansy, Ganjar kalah populer jika disanding bakal capres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
semarak.co-“Dari tingkat popularitas, Mas Ganjar masih di bawah Mas Anies dan Prabowo. Pak Prabowo di angka 90-an persen, Mas Anies mendekati 90 persen. Sedangkan Mas Ganjar masih jauh berada di bawahnya,” kata Ansy kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023) dilansir tvonenews.com, Rabu, 17 Mei 2023 – 10:54 WIB yang dikutip dari google.co.id, Senin (10/7/2023).
Meski begitu, Ansy yakin Gubernur Jawa Tengah itu dapat mengejar ketertinggalan dan mampu melampaui tingkat popularitas yang diraih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. “Kalau dibaca, maka jika popularitas akan semakin digenjot atau ditingkatkan lagi bukan tidak mungkin akan menghasilkan kesukaan atau akseptabilitas yang bisa dikonversi jadi elektabilitas,” tuturnya.
Dengan tingkat popularitas dan elektabilitas yang tinggi, Ansy optimistis Ganjar akan memenangkan kontestasi Pilpres 2024 dan melanjutkan kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo. “Kami yakin dan percaya dan optimis bahwa mengusung capres Ganjar Pranowo akan membuahkan kemenangan dalam Pilpres Februari 2024 mendatang,” tandas Ansy.
Seperti diberitakan juga koranmadura.com – 19/05/2023, Capres PDIP dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ganjar Pranowo masih kalah terkenal dari dua pesaingnya Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di masyarakat kelas bawah. Namun jangan khawatir. Sebab itu terjadi karena sosialisasi Ganjar Pranowo lewat media luar ruang masih minim.
Beda dengan Prabowo dan Anies yang sosialisasinya sudah masif. Atribut sosialisasi Prabowo Subianto dan Anies Baswedan paling banyak terpasang di masyarakat bawah. Sejalan dengan itu, keduanya lebih banyak dikenal oleh masyarakat kelas bawah dibanding Ganjar Pranowo.
Demikian hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting dan dipaparkan dalam program bertajuk “Pertarungan Capres di Masyarakat Bawah” di kanal YouTube SMRC TV, Kamis, 18 Mei 2023. Menurut Saiful, Prabowo dan Anies sudah menjangkau sampai ke pedalaman. Keduanya sudah relatif dikenal oleh masyarakat secara luas baik Pulau Jawa dan perkotaan maupun di luar Jawa dan pedesaan.
Sebaliknya pada Ganjar Pranowo masih kurang dikenal di daerah-daerah luar Jawa, terutama di kalangan masyarakat lapis bawah di wilayah Indonesia Timur. Ganjar Pranowo dikenal pada kalangan menengah atas, bukan lapisan bawah.
“Karena itu, pertarungan yang terjadi di masyarakat lapisan bawah terjadi secara sengit antara Prabowo dan Anies. Sementara Ganjar masih kurang terlibat dalam pertarungan di lapisan masyarakat bawah karena belum begitu tahu,” kata Saiful dilansir koranmadura.com dikutip dari laman pencarian google.co.di, Senin (10/7/2023).
Lebih jauh Saiful menjelaskan, masyarakat lapisan bawah adalah masyarakat yang relatif kurang berpendidikan, sosial ekonomi lebih rendah, pendapatan rendah, blue colar atau kerah biru dari jenis pekerjaan, buruh tani, buruh bangunan, dan sebagainya. Banyak di antara mereka tinggal di perdesaan. Di Indonesia, mereka banyak tinggal di luar pulau Jawa.
Saiful Mujani menjelaskan, untuk mengukur itu, SMRC mengumpulkan data dengan cara observasi atau hasil pengamatan langsung pada atribut luar ruang, seperti spanduk, baliho, billboard, poster, bendera, dan sebagainya. Sebab umum terjadi di setiap Pemilu, atribut luar ruang peserta Pemilu ada di pelbagai tempat.
Dalam survei SMRC pada April 2023, para pewawancara diminta mengamati keberadaan atribut sosialisasi secara langsung dalam perjalanan menuju lokasi survei. Ada empat bakal capres yang atributnya diamati: Anies, Airlangga Hartarto, Ganjar, dan Prabowo. Dalam survei ini, pewawancara juga diminta mengamati apakah di rumah responden terdapat atribut sosialisasi bakal calon presiden.
Atribut luar ruang yang paling banyak ditemukan adalah atribut sosialisasi Prabowo (63 persen) diikuti atribut Anies Baswedan (62 persen), Ganjar Pranowo (58 persen), dan Airlangga 22 (persen). “Prabowo bukan dikenal hanya karena dia pernah kampanye dalam tiga kali pemilu, tapi (sekarang) sudah ada kampanye yang dilakukan,” kata Saiful.
Pada masyarakat lapisan bawah, lanjut Saiful, medium sosialisasinya adalah atribut luar ruang karena mereka tidak banyak mengakses media. Mereka tahu bahwa tokoh-tokoh itu akan maju sebagai calon presiden melalui atribut luar ruang yang telah terpasang.
Terbaru dilansir fajar.co.id, Senin, 10 Juli 2023 12:43 PM, Keterkenalan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mampu melampaui Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Ini merupakan hasil penelusuran Google Trends per wilayah khususnya di Jawa Timur pada Senin, 10 Juli 2023.
Tercatat popularitas Anies di Jawa Timur mencapai 45%, Ganjar 32%, dan Prabowo Subianto 23%. Sementara di Daerah Istimewa Yogyakarta Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies juga mampu menyamakan pesaingnya. Dia mampu meraih 43%, sama dengan Ganjar. Kepopuleran Anies juga terlihat di Jawa Barat.
Anies mengumpulkan poin sebesar 52% berbanding 29% untuk Ganjar dan 19% untuk Prabowo. Popularitas mantan Mendikbud itu secara harian pun tak mampu dikejar Ganjar. Dia mampu meraih 36%, Ganjar 27% dan 17% untuk Prabowo. Data tersahih, Anies mampu mengalahkan Ganjar secara popularitas pada Senin, 10 Juli 2023, pukul 08.44.
Dia meraih 44% persen berbanding 24% (Ganjar), dan 8% (Prabowo). Data ini menunjukkan kestabilan dilihat sejak pertengahan 2023. Popularitas Anies mencapai 52% berbanding 33% (Ganjar) dan 9% (Prabowo) pada 3 Juni 2023. Popularitas Anies mulai memuncaki grafik pada pukul 13.08 WIB dengan meraih 41% persen berbanding 31%.
Pada pukul 16.45, Namanya masih bertahan di atas dengan ditandai grafik berwarna biru. Suami Fery Farhati mendapat 45% berbanding 41%. Popularitas Anies sempat menyentuh 90% pada pukul 05.31 WIB berbanding 72% dan 23%. Bekas rektor Universitas Paramdina bahkan mampu menyapu bersih keterwakilan pemilih di 31 wilayah Indonesia.
Itu termasuk Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat, Sulawesi Barat, Gorontalo, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Jawa Timur, Lampung, DKI Jakarta, Bengkulu, Jawa Barat.
Selanjutnya di Kepualauan Bangka Belitung, Kaltim, Sulteng, Sumut, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur. Rata-rata, cucu pahlawan nasional A.R Baswedan mampu meraih lebih dari 50 persen di wilayah-wilayah tersebut.
Popularitas Anies bahkan mampu menyamai Ganjar di Jawa Tengah (41%), wilayah yang dikuasai PDI-P, partai pengusung Gubernur Jawa Tengah tersebut. Popularitas Anies masih menungguli lawan politiknya Ganjar Pranowo pada Rabu, 24 Mei 2023, menyentuh 41% berbanding 37%.
Dilihat dari data statistik GTrends pada pukul 09.40 WIB, Anies mampu mengalahkan Ganjar dengan meraih 52% berbanding 26%. Sempat mengalami fluktuasi, grafik Anies mulai stabil melewati pesaing politiknya pada pukul 04.28 WIB. Menurut data Gtrends, konstituen terbanyak yang berpeluang memilih Anies di Pilpres 2024 berasal dari wilayah Kalimantan Utara (100 persen).
Hal itu diikuti empat wilayah seperti Maluku Utara, Papua Barat, Maluku, dan Sumatera Barat yang rerata mengumpulkan di atas 50%. Hal itu diikuti lima wilayah lainnya seperti Sulawesi Tenggara, Aceh, Gorontalo, kepulauan Riau, dan Kalimantan Selatan. Persentase raiha kelima wilayah ini juga melebihi 50 persen.
Popularitas Anies juga mampu melebihi 50 persen di wilayah-wilayah: Riau, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Bengkulu, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Utara, Banten, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Popularitas Anies masih terdepan di wilayah lain seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sumatera Selatan. (net/tvo/kmc/jar/smr)
sumber: tvonenews.com/koranmadura.com di google.co.id/fajar.co.id di WAGroup PEACE ANIS PRIANGAN TIMUR (postSenin10/7/2023/)