Maskapai berbiaya murah atau low cost carrier Citilink Indonesia akan menghapus kebijakan bagasi gratis bagi penumpang. Rencananya maskapai pelat merah ini akan menerapkan kebijakan ini, akhir Januari 2019.
Direktur utama Citilink Juliandra Nurtjahjo mengatakan, pihaknya saat ini telah mengajukan perubahan Standar Operasional Pelayanan (SOP) ke Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
“Kita tidak sebutkan tanggal, tapi target di akhir bulan Januari mulai diterapkan bagasi berbayar itu,” ucap Juliandra, dalam jumpa pers Indonesia National Air Carrier Association (Inaca) di Jakarta Pusat, Selasa (15/1).
Berdasarkan pasal 3 Permenhub nomor 185 tahun 2015, kebijakan tersebut bisa diterapkan Citilink, karena termasuk dalam kategori maskapai dengan pelayanan dengan standar minimum atau no frills.
Ia memastikan akan mengikuti instruksi Kemenhub untuk melakukan sosialisasi terkait perubahan kebijakan ini selama dua minggu. “Ajukan permohonan ubah SOP ke Kemenhub, harus bisa tunjukan kesiapan terutama di check in counter tak boleh ada antrean jadi harus ada line khusus penunpang yang bawa bagasi dan dilayani ini harus bisa ditunjukan,” jelasnya.
“Campaign harus dua minggu edukasi harus jalan ke penumpang. Itu semua sedang kita siapkan butuh waktu untuk itu, tp memang kebiajakan akan dijalankan. Tambah-tambahan itu harus kita lakukan untuk kesulitan beban biaya kita,” imbuhnya.
Namun, penerapan bagasi berbayar ini tidak dikenakan untuk semua penumpang. Sebab penumpang Supergreen seat atau kursi tertentu dan member Garudamiles tetap mendapatkan bagasi gratis 10 kilogram. “Jadi tidak semua 100 persen berbayar. FBA bisa dibeli melalui channel-channel pembelian kita kupon atau vouchernya,” pungkasnya. (lin)