Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah mencakup 98,67% penduduk Indonesia. Capaian ini melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.
Semarak.co – Pencapaian ini disampaikan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Republik Indonesia/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka dalam Expert Panel III Sidang Commission on Population and Development (CPD) sesi ke-58 di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, 7-11 April 2025.
“Saat ini, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah mencakup lebih dari 98% penduduk. Pemerintah menargetkan cakupan sebesar 99% dalam empat tahun ke depan,” papar Wamen Isyana, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemendukbangga/BKKBN, Kamis malam (10/4/2025).
Program JKN bukan hanya memberikan akses terhadap layanan kesehatan, namun juga menjamin kualitas layanan tanpa membebani secara finansial. Hingga kini, program ini telah berhasil menurunkan pengeluaran langsung masyarakat menjadi 27,5% dari total pengeluaran kesehatan.
“Pemanfaatan layanan kesehatan termasuk layanan kesehatan ibu juga meningkat. Perempuan kini lebih mungkin untuk melakukan kunjungan antenatal, mendapatkan layanan dari tenaga kesehatan terampil, dan melakukan persalinan di fasilitas kesehatan,” tambahnya.
Isyana juga menyampaikan bahwa terdapat tiga kunci utama keberhasilan sistem JKN di Indonesia, yaitu penataan ulang sistem kesehatan dengan investasi yang memadai, dengan menempatkan layanan kesehatan primer sebagai prioritas kebijakan nasional.
“Penyusunan kebijakan dilakukan berbasis data, yang didukung oleh pengumpulan data, riset, pemantauan, dan evaluasi yang ketat, sehingga intervensi yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat,” ujar Wamen Isyana.
Isyana juga menyampaikan, pihaknya melaksanakan program pembangunan manusia yang komprehensif berbasis pendekatan siklus hidup manusia, melalui lima program unggulan. Kelima inisiatif ini dirancang untuk mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh tahapan kehidupan manusia.
Isyana mengajak seluruh negara anggota PBB untuk bersama-sama memperkuat komitmennya dalam mencapai cakupan kesehatan semesta, guna mewujudkan keadilan kesehatan bagi semua orang, di semua usia, sepanjang siklus kehidupan.
Pada kesempatan yang sama, Isyana melakukan pertemuan bilateral dengan wakil dari Fiji dan Filipina. Ini sebagai penguatan kerjasama internasional khususnya Kerjasama Selatan-Selatan. Dia juga bertemu dengan Lenora Salusalu Qereqeretabua, Assistant Minister for Foreign Affairs and Deputy Parliamantary Speaker negara Fiji.