Agung Podomoro Dukung Program Sejuta Rumah Lewat Podomoro Golf View

Pengurus Yayasan Agung Podomoro Land (YAPL) Alvin Andronicus (kedua kiri) bersama Operational GM Central Park Mall Selvyn (kanan) dan penyandang disabilitas berjalan, di pusat perbelanjaan Central Park Mall di Jakarta, Kamis (24/8). YAPL bersama sejumlah yayasan dan komunitas disabilitas menggelar Disability Awareness Week, pekan inklusi dan ramah lingkungan bagi penyandang disabilitas.

PT Agung Podomoro Land (APLN) memperkirakan segmen pasar properti tetap tumbuh positif, apalagi pada segmen kelas menengah ke bawah. Untuk itu, perusahaan property ini optimis laris manis proyek apartemen menengah kelas bawah yang tengah dikembangkan, yaitu Podomoro Golf View di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Asisten Vice Presiden Marketing Podomoro Golf View Alvin Andronicus mengatakan, hingga saat ini sudah terjual 3.800 unit dari total 37 ribu unit apartemen yang terbagi dari 25 tower blok dengan tipe terkecil 27 m2 dan 35 m2. Menurut Alvin, sekarang ada tiga tower yang terjual dengan harga Rp198 juta per unit. Sehingga pendapatan dari penjualan 3.800 unit apartemen dari tiga tower itu, sekitar Rp673,2 miliar.

“Kita akan toping up, Oktober nanti. Kami target tuntas dan siap huni pada tahun 2024. Proyek ini tak lepas dari program pemerintah, yaitu Sejuta Rumah. Di mana developer diminta ikut membangun apartemen yang murah juga. Di segmen menengah bawah ini pemerintah mengadakan rusunami (rumah susuna milik,red) untuk pasar apartemen. Ini yang membuat kami ikut menunjang program pemerintah itu,” ujar Alvin, di sela acara Disability Awareness Yayasan Agung Podomo Land yang mengunjungi mal Central Park, di Jalan S Parman, Jakarta Barat, Kamis (24/8).

Biar murah, lanjut Alvin, Podomoro Golf View tidak tampak murahan. Tamannya saja bagus seperti apartemen kelas atas. “Kami eksis 48 tahun, jadi kami harus mempertahankan eksistensi itu. Membeli properti jangan dilihat saat membeli, namun diceritakan sesudah beberapa tahun setelah membeli.

Kalau beli properti sekarang harga Rp300 juta, pasti bilang mahal. Tapi kalau sudah tiga tahun ke depan pasti bilang, kok murah ya. Bagi pengembang, harga yang dipasarkan yang normative sesuai pembangunan atau biaya konstruksi. Tapi yang bikin tidak wajar harga secondary market sehingga fluktuatif,” ungkapnya.

Kondisi bisnis property belakangan ini dinilai Alvin masih bagus. Ini dipicu adanya rasa jenuh orang di Jakarta dan ditambah harga tanah yang sangat mahal. Untuk itu, proyek ini pun mengincar pasar untuk rumah kedua. Apalagi letaknya di Cimanggis akan dilengkapi transportasi LRT yang sekarang dibangun juga. “Nah, ini bentuk perhatian pemerintah yang menyiapkan insfrastruktur. Akses itu penting, terutama untuk menunjang bisnis property itu sendiri. Selain jalan, termasuk listrik, dan air.

Di bagian lain Alvin mengatakan soal kegiatan Disability Awareness Week Yayasan Agung Podomoro Land. Menurut Pengurus Yayasa APLN ini, sebagai wujud kepedulian terhadap penyandang disabilitas digelar insklusi dan ramah lingkungan bagi penyandang disabilitas di mal Central Park.

“Kami menganggap penyandang disabilitas merupakan bagian dari masyarakat, jadi berhak menikmati berbagai fasilitas umum, serta kegiatan-kegiatan di ruang terbuka. Untuk itu, kami sekaligus menunjukkan kepada mereka berbagai hal yang dapat mereka lakukan di ruang public. Salah satunya di pusat belanja Central Park,” imbuhnya.

Kegiatan itu dihadiri 150 peserta, terbagi dari Yaysan Bhakti Luhur, Dream Big Disable Community, Jakarta Barrier Free Tourisme, Komunitas Kartunet (karya tunanetra), Komunitas IPS (insane pasca strok), SLB YPAC Jakarta, Yayasan Amal Mulia, dan Yayasan Habibie Afsyah. (wiy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *