Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar rapid test antigen ratusan pegawainya di halaman kantor BKKBN, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2020). Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar petugas BKKBN di lapangan aman dan sehat dari penyebaran virus corona jenis baru penyebab Covid-19.
semarak.co– Rapid test antigen adalah tes diagnostik cepat Covid-19 yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antigen virus Covid-19 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan. Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menuturkan, perlu diketahui petugas BKKBN harus bergerak ke provinsi-provinsi. Setelah hasilnya didapat, juga akan dilakukan perawatan terhadap mereka yang terindikasi.
“Adanya pemeriksaan rapid test antigen ini menguntungkan kami sehingga mereka yang bertugas ke lapangan dan yang di lapangan akan merasa aman,” tutur Hasto usai mengecek proses puluhan tim medis yang melakukan rapid test antigen.
Sebagai bentuk dukungan program pemerintah, belum lama ini juga, Hasto bersama Kepala BNPB Nasional Doni Monardo membicarakan mengenai bagaimana langkah-langkah perubahan hidup baru seperti apa.
Informasi yang dihimpun, WHO sebagai badan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) yang mengurusi kesehatan global mengakui rapid test. Dalam pernyataan keilmuan yang dirilis April 2020. WHO menyebutkan soal apa itu rapid test antibodi dan antigen. “Sebanyak 1,2 juta kader BKKBN akan melakukan sesuai misi 3M, kita sosialisasikan agar petugas dan masyarakat aman,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Head Of Medical Intelegen BIN Kolonel Budi Santoso menuturkan, BIN bekerja sama dengan BKKBN melaksanakan rapid test antigen seperti rapid swab. “Apabila reaktif akan kita swab test. Kali ini sebanyak 25 tim medis termasuk tiga dokter disiapkan untuk acara rapid test ini,” imbuhnya.
Kemudian disiapkan dua kendaraan laboraturium yang mana dalam proses pemeriksaannya selama 5-7 jam akan muncul hasil VCR. “Untuk satu mobil lab bisa mengerjakan 72 spesiemen selama 5 jam. Kita laksanakan ini dalam rangka memutus mata rantai COVID-19,” ujarnya.
Baik di pemerintahan dan lembaga pemerintahan, kata dia, BIN melakukan rapid test antigen ini terhadap 818 peserta BKKBN. “Selama 2 hari kita akan lakukan rapid test antigen,” pungkasnya.
Salah satu peserta rapid test antigen di halaman BKKBN, Windy Dwiantika, 20, mengatakan, karena gratis, dia bersama temannya yang magang di BKKBN mengikuti rapid test antigen ini.
Dalam prosesnya tidak memakai waktu lama. “Sebentar saja menunggu, hanya beberapa menit langsung dipanggil jadi cepat. Alhamdulillah hasilnya Non Reaktif (-). Tapi tadi pas hidung dimasukkan seperti catenbeth, rasanya seperti ingin bersin saja,” katanya sambil menunjukkan kertas hasil rapid test antigen. (pos/net/smr)