Adakan Diskusi Debat Capres, Sandiaga: Kami Berlatih Atas Pertanyaan Menyudutkan

Pasangan capres cawapres Prabowo Subianto Sandiaga Uno sebelum Debat Capres. foto: dok relawan FSU For PrabowoSandi

Calon presiden nomor urut 02 (capres) Prabowo Subianto mengadakan diskusi bersama calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno dan Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi mengenai Debat Capres 2019 putaran kedua di Rumah Kediaman Prabowo Jl Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat malam (8/02).

Prabowo tampak keluar rumahnya pukul 23.52 WIB. Saat melewati pagar rumah, kaca mobil Prabowo diturunkan untuk menyapa relawan yang memakai baju bertulisan ‘Relawan Rumah Besar Prabowo-Sandi DPW Banten’ yang sudah menunggu Prabowo.

“Dari Pandeglang?” sapa Prabowo ramah. Salah satu relawan tampak memberikan dokumen kepada Prabowo. Prabowo langsung mengambilnya.

Dalam diskusi itu, hadir pula Sudirman Said dan timnya yang disebut Sandi memberikan masukan-masukan seputar tema debat, seperti energi, pangan, lingkungan hidup, dan infrastruktur.

Dalam diskusi itu, Sandi mengaku berlatih menjadi capres petahana dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan. Selain itu, Sandi menyebut pihaknya mengolah data mengenai janji-janji 2014. “Dan kita banyak sekali mengolah data tentang janji-janji 2014 yang belum terealisasi dan rencananya kita akan bandingkan apa yang bisa kita perbuat,” kata Sandi.

Janji-janji yang disoroti pihaknya, lanjut Sandi, sesuai dengan tema debat capres putaran kedua. Sandi mengatakan dirinya dan Prabowo akan mencoba menawarkan solusi. “Janji yang sesuai tema debat dan apa yang bisa kita lakukan berbeda di 2019-2024 sebagai pemerintahan yang baru untuk merealisasikan,” tuturnya.

Anggota BPN Harryadin Mahardika mengungkap strategi pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Sandi dalam mengatasi persoalan krisis energi. “Pasangan Prabowo-Sandiaga menyiapkan strategi dorongan besar terkait masalah itu. Dalam rencana jangka pendeknya, Prabowo akan menginstruksikan untuk mengurangi ketergantungan pada bensin, solar, dan batu bara,” ujar Harryadin dalam sebuah diskusi di media center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (8/02).

Ketergantungan BBM

“Pak Prabowo punya beberapa pemikiran, dalam jangka pendek yang akan beliau instruksikan adalah harus segera kurangi ketergantungan kepada bensin dan solar dan batu bara. Mungkin kita tidak defisit, tapi kita pikirkan tentang dampak lingkungannya,” ujarnya.

Salah satu konsumen terbesar dari bahan bakar minyak (BBM) adalah kendaraan bermotor. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil, Prabowo akan memberikan insentif bagi kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif serta melakukan konversi bahan bakar untuk kendaraan bermotor.

“Di era SBY pernah ada wacana konversi energi untuk kendaraan bermotor. Namun saat itu belum sepakat siapa yang akan membangun converter. Langkah ini adalah satu cara yang bisa lebih cepat sehingga subsidi bisa diarahkan, bukan hanya untuk subsidi harga, tapi untuk converter,” kata Harryadin.

Sementara itu, untuk solusi jangka panjang, Prabowo akan membangun industri biofuel. Menurut Harryadin, konsep industri biofuel ala Prabowo bertumpu pada visi menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil bioetanol terbesar di dunia. Sebagai negeri agraris, Indonesia dinilai memiliki modal utama untuk mewujudkan industri tersebut.

“Kita punya lahan. Menurut data, ada 10 juta hektare lahan tidak produktif. Prabowo menargetkan 2 juta hektare dikonversi ke bioetanol estate dengan skema public private people partnership. Jadi rakyat atau petani, pengusaha dan negara terlibat dalam industri ini,” tutur dia.

Inilah yang akan menjadi satu dorongan besar untuk energi. “Petani akan mendapat kepastian lahan, sudah ada pembelinya yaitu pabrik, pemerintah juga mendapat bagian dari itu,” ujarnya. (dtc/kpc/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *