Ada ‘Monster Pemakan Daging Peserta Didik’ Berkeliaran?

HM Affan Rangkuti. foto: dokpri

Oleh HM Affan Rangkuti *

semarak.co– Dugaan pungli dana pendidikan cukup banyak diberitakan. Apabila dugaan ini memang benar adanya maka tak berlebihan apabila dikatakan oknum yang diduga melakukan perbuatan tercela ini tanpa disadari dapat menghapus harapan dan cita satu generasi penerus bangsa. Generasi penerus ini menentukan nasib bangsa mendatang.

Bacaan Lainnya

Sadar, pendidikan adalah harta tak ternilai. Merubah satu kehidupan untuk lebih baik adalah dengan pendidikan. Jika ada oknum yang tega melakukan ini dipastikan dalam hatinya sudah tiada lagi cinta dan kasih sayang.

Masa pandemi wabah Virus Corona seperti ini, pertahanan pendidikan mutlak dilakukan. Pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Terus menggelontorkan bantuan untuk pendidikan baik dalam keadaan normal maupun masa wabah seperti sekarang ini.

Tugas orang tua dan masyarakat membantu pemerintah melakukan pengawasan sosial. Beranilah bicara, apabila ada dugaan penyelewengan dana pendidikan. Jangan takut, segera laporkan kepada pihak berwajib. Ini bukan persoalan kecil, ini menyangkut nasib bangsa ini ke depan.

Sudah tepat sepertinya, apabila ada orang yang memotong, mengambil yang bukan haknya atas dana bantuan itu disebut bukan manusia, lebih tepat dikatakan ‘monster pemakan daging peserta didik’. ‘Monster’ mengerikan itu saat ini mungkin berkeliaran mencari mangsa untuk kepentingannya sendiri.

Tak perlu dijawab kisah dan pengalaman pribadi yang diyakini banyak dialami banyak orang. Bagaimana perjuangan karena lahir dari keluarga miskin yang saat ini mampu mengangkat martabat dirinya, keluarga, bangsa dan negara.

Pernah makan nasi putih dengan garam, kuahnya pun minyak sisa penggorengan. Lebih banyak lapar dari pada kenyang. Bersekolah dengan kaos kaki kumal, bolong bahkan tak beralas kaki.

Buku seadanya, sepasang baju seragam cuci kering setiap hari hingga lusuh. Tapi semangat membara untuk menimba ilmu tak pernah surut. Keyakinan merubah hidup adalah dengan ilmu bagaikan menggigit benda dengan gigi geraham.

Tak bisa memilih harus lahir dari rahim seorang ibu dan ayah yang kaya raya, keluarga, sanak, saudara, handai tolan bergelimang harta. Kesimbangan dunia terjadi, itulah hukum semesta ini. Ada kaya, ada juga miskin.

Namun perjuangan untuk mendapat hidup sejahtera bermartabat harus punya modal yang paling utama, yakni ilmu pengetahuan. Yakin, banyak orang yang saat ini bisa tinggi derajatnya pernah melalui masa itu, masa pahit sebagai pemotivasi keturunannya kelak. Itulah pengorbanan untuk merubah hidup menjadi lebih baik.

Saat ini mungkin banyak orang susah, miskin, potensi miskin baru dan pintu perubahan bisa saja tertutup akibat ulah oknum ‘monster pemakan daging peserta didik’ ini. Perbuatan penyelewengan dana pendidikan bukan hanya menimbulkan miskin baru, tetapi mewariskan kemiskinan kepada generasi penerus.

Ini berbahaya bagi kedaulatan bangsa mendatang apabila perbuatan ‘monster pemakan daging peserta didik’ ini dibiarkan beraksi. Generasi baru akan mengalami keterpurukan ilmu pengetahuan.

Salam Cinta Kasih Sayang Generasi Penerus, Indonesia Maju.

*) Ketum PB FKAPHI

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *