Acset Raih Laba Rp68,33 M Sepanjang 2016

Corporate Secretary & Investor Relations Maria Cesilia Hapsari mengatakan, target perolehan kontrak baru yang telah ditetapkan Perusahaan pada awal tahun 2016 berhasil dilampaui sejauh 7,8% atau setara dengan Rp 3,77 triliun dibanding target awal yakni Rp 3,5 triliun.

“Peningkatan signifikan ini didukung oleh naiknya pendapatan usaha, efisiensi beban umum dan administrasi yang telah dicapai sepanjang tahun 2016. Upaya ini terus dilakukan secara berkesinambungan untuk mewujudkan komitmen Perusahaan dalam memberikan pelayanan jasa konstruksi yang didukung oleh modal kerja kuat serta portfolio akuntabel dan terpercaya,” kata dia di Jakarta, Jumat (24/2).

Dari perolehan pendapatan usaha, menurut dia, ditinjau menurut bidang usahanya, sektor fondasi berkontribusi sebesar 19%, sektor konstruksi 79% dan sektor infrastruktur sebesar 2%. Sektor konstruksi masih menjadi kontributor terbesar karena dominasi sektor ini terhadap perolehan kontrak baru selama tahun 2016. Sementara itu, proporsi kontribusi sektor infrastruktur diproyeksikan akan terus meningkat di tahun yang akan datang.

Hingga kini, lanjut dia, ACST tengah mengerjakan proyek-proyek dengan jumlah kontrak sebesar Rp 5,02 triliun, yang terdiri dari proporsi carry over order tahun 2015 sebesar Rp 1,52 triliun dan carry over ordertahun 2016 sebesar Rp 3,5 triliun. Adapun beberapa kontrak besar yang didapatkan sepanjang tahun 2016 adalah proyek Indonesia 1 (Rp 1,8 triliun), proyek pengerjaan Mixed-Use Development Gedung Indonesia 1 (Rp 1,4 triliun) dari perusahaan terafiliasi, Millenium Centennial Center (Rp 317,8 miliar), Apartemen Grand Mansion Borobudur (Rp 81,8 miliar) dan Kino Office Tower (Rp 21,4 miliar).

“Di tahun ini, Perusahaan juga berhasil mendapatkan kepercayaan untuk membangun akses bawah tanah yang langsung terhubung dengan sarana transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta ke salah satu proyek prestisiusnya, yakni Gedung Indonesia 1, setelah beberapa waktu lalu mendapatkan hak istimewa serupa di proyek Millenium Centennial Center, Sudirman, Jakarta,” kata dia.

Di 2017, ia katakan, selain terus mengembangkan keahlian di bidang spesialisasinya Perusahaan juga telah menetapkan fokusnya pada sektor infrastruktur melalui aliansi strategis dengan mitra yang terpercaya, baik dengan badan usaha milik negara maupun perusahaan swasta lainnya.”Sektor infrastruktur diyakini lebih stabil dan seirama dengan strategi usaha Grup Astra dan United Tractors, serta sinergis dengan rencana prioritas pembangunan nasional pemerintah Indonesia,” pungkasnya. (wiy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *