Aceh Ramadhan Festival Jadi Momentum Pelestarian Budaya Aceh, Menparekraf Sandi Uno Ajak Pelaku Ekraf Perkuat Ekosistem Kreatif lewat Kelana Nusantara

Menparekraf Sandi Uno (memegang alat pengaduk) saat ikut demo membuat bubur kanji dalam penutupan Aceh Ramadhan Festival di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Senin (1/4/2024). Foto: kemenparekraf2

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para pelaku ekonomi kreatif di Aceh untuk memanfaatkan program Kelana Nusantara sebagai upaya memperkuat ekosistem kreatif.

semarak.co-Menparekraf Sandi Uno mengatakan Aceh memiliki produk-produk ekraf yang beraneka ragam sehingga ekosistem ekraf yang ada harus diperkuat. Kelana Nusantara merupakan ajang serap aspirasi dari para pelaku ekonomi kreatif yang diinisiasi Kemenparekraf/Baparekraf.

Bacaan Lainnya

“Kelana Nusantara hadir untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif para pelakunya, pengambil kebijakannya, destinasi, serta infrastruktur ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandi Uno dalam kegiatan Kelana Nusantara di Sribudaya Resort & Homestay, Aceh, Senin malam (1/4/2024).

Dikatakan Menparekraf Sandi Uno, forum ini dijadikan sebagai wadah untuk menampung aspirasi dari bawah atau dikenal dengan istilah bottom up yang kemudian hasilnya nanti dijadikan bahan masukan dan evaluasi dalam perumusan kebijakan.

Penguatan ini perlu dilakukan dalam rangka menyambut pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut), September 2024. Sehingga pelaku ekraf di Aceh dan para pemangku kepentingan harus segera mempersiapkan ekosistem ekraf secara maksimal, salah satunya melalui pelatihan-pelatihan.

“Ternyata yang paling banyak dibutuhkan itu adalah pelatihan pemasaran dan permodalan dan kami akan fasilitasi semua langkah-langkah para pelaku UMKM ini, karena sebagian dari mereka telah berhasil membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat,” katanya.

Di bagian lain rilis humas pada kegiatan yang sama, Menparekraf Sandi Uno mengapresiasi penyelenggaraan Aceh Ramadhan Festival di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, sebagai momentum pelestarian tradisi dan budaya setempat.

Dalam penutupan Aceh Ramadhan Festival di Banda Aceh, Senin malam (1/4/2024), Menparekraf Sandi Uno mengungkapkan, event yang masuk ke dalam salah satu dari 110 kalender event Kemenparekraf, Kharisma Event Nusantara (KEN) ini menghadirkan berbagai tradisi dan budaya masyarakat Aceh dalam menyambut bulan Ramadhan.

Seperti tradisi membuat bubur kanji, membaca hikayat Aceh, musik, tari-tarian dan permainan tradisional seperti egrang dan bakiak panjang. Sehingga, Menparekraf Sandiaga menilai event ini patut menjadi salah satu daya tarik pariwisata Aceh, khususnya saat bulan Ramadan.

“Saya harapkan ini menjadi festival daya tarik wisata religi nomor satu di Indonesia. Karena Indonesia sudah menduduki posisi satu destinasi wisata halal terbaik di dunia,” kata Menparekraf Sandi Uno dirilis humas usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Selasa (2/4/2024).

Menparekraf Sandi berharap event ini bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Aceh. “Mari kita selebrasikan dan agungkan Masjid Baiturrahman dan Aceh Ramadhan festival ini menjadi hukumnya wajib untuk dikunjungi wisatawan seluruh Indonesia dan kawasan regional ASEAN,” ajakanya.

Sementara Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah mengungkapkan, event ini membawa makna yang mendalam bagi pelestarian tradisi dan budaya Aceh. “Aceh dengan segala kekayaan tradisi dan budaya yang dimiliki menjadi tempat yang dipilih untuk merayakan kebersamaan dalam semangat keislaman yang mendalam,” ujar Bustami.

Dalam kesempatan ini, Menparekraf mengunjungi side event Sagoe Piasan di lapangan Ex Hotel Atjeh didampingi Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Brigjen TNI Ario Prawiseso.

Lalu Direktur SDM Ekraf Kemenparekraf/Baparekraf, Fahmi Akmal; dan Direktur Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf Reza Fahlevi. Turut hadir pula Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Almuniza Kamal. (smr)

Pos terkait