Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mengingatkan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya para pejabat pimpinan tinggi, jabatan bukan kebanggaan, tapi merupakan wujud kepercayaan. Dalam jabatan itu mengandung risiko dan tanggung jawab.
Karena itu, Asman wanti-wanti pejabat Kementerian PANRB yang baru dilantik agar tidak terlena dengan zona nyaman, tapi harus selalu berinovasi dan melakukan terobosan serta berani ambil risiko. Kepada Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT) khususnya, Menteri menegaskan agar dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya menjadi penghubung, yakni menyampaikan masalah dan risiko dari bawah ke atasannya.
“Kalau hanya ingin berada di zona nyaman, tak perlu menjadi JPT. Kalau tak siap ambil risiko, jangan mimpi bisa berhasil,” ujar Asman saat mengambil sumpah dan melantik 35 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, dan Pejabat Pengawas di Jakarta, Jumat (6/7).
Dari jumlah itu, enam pejabat di antaranya merupakan JPT Pratama atau eselon 2. Dua pejabat lagi merupakan hasil rotasi, yakni Sekretaris Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana diisi T. Eddy Syah Putra. Kemudian Sekretaris Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur diisi Herman Suryatman, yang sebelumnya Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik.
Sedangkan empat pejabat lain merupakan hasil seleksi terbuka, yakni Kepala Biro Manajemen Kinerja, Organisasi dan Kerjasama (MKOK) Hidayah Azmi Nasution, Inspektur Kementerian PANRB Budi Prawira. Dua jabatan lain adalah Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum (SDMU) Sri Rejeki Nawangsasih, dan Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik (HKIP) Mudzakir. Kedua pejabat terakhir merupakan wajah baru, yang berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dari Kementerian Luar Negeri.
Pria kelahiran Padang Pariaman tanggal 2 Februari 1961 ini menganalogikan seorang pemimpin ini sebagai pilot. “Kalau mau jadi pilot jangan menjadi pilot helikopter, tetapi jadilah pilot pesawat tempur,” ujarnya.
Pilot helikopter, jelas Menteri, kalau mau terbang selalu melihat cuaca. Kalau cuacanya buruk tidak mau terbang. Tetapi kalau pilot pesawat tempur tidak begitu memperhatikan cuaca, karena harus bertempur dan selalu siap mengambil risiko.
Saat ini, lanjut Asman, apa yang dilakukan Kementerian PANRB sudah banyak dirasakan oleh stakeholders, baik kementerian, lembaga maupun pemda. Kementerian PANRB selalu bersinggungan dengan seluruh kementerian/lembaga dan pemda, karena pasti ada peran dari Kementerian PANRB.
Mulai dari kelembagaan, tata kelola pemerintahan, SDM, akuntabilitas kinerja, hingga pelayanan publik. “Semua itu bisa terjadi karena kita bekerja teamwork yang kompak. Bukan mengandalkan kemampuan individu,” tegasnya.
Menteri PANRB Asman Abnur berpesan agar para pejabat yang mengisi posisi baru untuk menjalankan tugas dan fungsi dengan baik, sebab jabatan yang diamanahkan merupakan tanggung jawab yang dipercayakan oleh negara.
“Jabatan bukan suatu yang bisa dibanggakan, namun jabatan merupakan wujud tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan oleh negara kepada saudara dan diharapkan dapat menjalankannya dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Menteri Asman juga berpesan agar para pejabat yang dilantik cepat beradaptasi dengan lingkungan baru, sehingga tugas dan fungsinya dapat berjalan dengan lancar. (lin)