Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PB PGSI) Trimedya Panjaitan mematok target medali emas di ajang Asian Games 2018. Namun politisi ini tidak ingin jor-joran menggunakan dana APBN.
Anggota DPR dari Fraksi PDIP ini mengatakan, cabang olahraga gulat Indonesia bukan cabang unggulan untuk meraih medali emas Asian Games 2018. Tapi ia tetap mematok target medali emas.
“Untuk itu walaupun dana yang dialokasikan hanya Rp 7 milyar, kami akan berusaha mencari tambahannya. Dalam penggunaan dana APBN itu nkami sangat berhati-hati. Saya sudah 16 tahun di DPR, saya tidak mau rusak gara-gara tersangkut korupsi,” ujar Trimedya di sela-sela berbuka puasa bersama di Hotel Century, Jakarta, Jumat (8/6).
PB PGSI, kata dia, mempersiapkan tim gulat nasional yang akan tampil di Asian Games 18 Agustus 2018. Sebanyak 18 pegulat yang kini ditempa di Bulgaria diupayakan seoptimal mungkin mempersembahkan medali emas bagi kontingen Indonesia.
Trimedya mengatakan, para atlet yang kini ditempa di Bulgaria tidak lain untuk mencari pengalaman tanding dan meningkatkan fisik, mental dan tekhnik bertanding. Melalui faktor tersebut akhirnya 18 pegulat nasional yang dipersiapkan ke Asian Games diberi latihan ujicoba di Bulgaria yang didampingi tiga pelatih lokal dan satu asing.
“Kami berharap, tampil di Jakarta sudah tentu para pegulat nasional mempunyai peluang mempersembahkan medali emas. Bila hal itu terjadi, maka dunia gulat nasional mencatat sejarah baru dalam mengembalikan prestasi gulat di kawasan Asia,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PGSI Gusti Randa mengatakan, selama atlet melakukan latihan di Bulgaria terus dalam pemantauannya. Bahkan sudah dua kali ia datang langsung ke Bulgaria untuk mengetahui perkembangan prestasi atlet nasional.
Pada tahap pertama saat pegulat nasional tiba di Bulgari ditempa dalam segi fisik dan mental tanding. Sedang saat ini terus digembleng dari segi tekhnik hingga pulang ke Tanah Air 17 Juli mendatang. (trigan)