Rapat Anggota Tahunan KSPPS BTM, PP Muhammadiyah Dorong BTM Berdiri di Tiap Daerah

PP Muhammadiyah dalam acara konsolidasi nasional lembaga keuangan mikro Muhammadiyah mendorong kepada Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) untuk mendirikannya di tiap – tiap daerah atau Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Karena akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pengembangan ekonomi Muhammadiyah dan umat Islam.

Bendahara PP Muhammadiyah Marpuji Ali mengatakan keberadaan BTM berbeda dengan keberadaan lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainya. BTM berdiri berdasarkan inisiasi dari bawah, terkait dengan hal tersebut dan agar gerakan BTM bisa berjalan dengan masif edukasi – edukasi berupa sosialisasi tetang BTM ke akar rumput Muhammadiyah perlu dilakukan.

“Sehingga kedepan akan mendorong dan merangsang berdirinya BTM – BTM di jaringan Muhammadiyah,”papar Marpuji pada acara Konsolidasi Nasional 2018 dan Rapat Anggota Tahunan KSPPS BTM VIII di Bandar Lampung, Senin (7/5).

BTM telah tersebar di beberapa daerah dan sudah banyak memberikan kontribusi terhadap Muhammadiyah. Namun yang paling utama adalah BTM menjadi sebuah lembaga keuangan yang mandiri. Kemandirian iniah, yang menurut Marpuji Ali, perlu dilakukan oleh BTM ditengah melakukan konsolidasi dirinya.

Untuk menata kemandirian sebuah lembaga keuangan, Marpuji menyarankan agar pengembangan kualitas  sumber daya insani (SDI)  BTM ditingkatkan terus menerus berupa diklat – diklat dan sertiifikasi terhadap pengelola manajemen.  “Kami menyakini jika BTM melakukan ini tak akan lama kemandirian BTM itu bisa diwujudkan di seluruh jaringan Muhammadiyah,” jelasnya.

Ketua Induk BTM, Achmad Suud dalam keterangannya, mengucapkan terimakasih kepada PP Muhammadiyah yang selama ini telah mendukung pengembangan BTM di berbagai.  Terkait dengan dorongan agar BTM bisa mandiri dan bisa tersebar di seluruh daerah itu menjadi bahan dalam pembahasan dalam konsolidasi nasional dan RAT Induk BTM. Apalagi telah terbit SK – 004 dari Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP-Muhammadiyah tentang pendirin Satu PDM satu BTM merupakan suatu keniscayaan agar amanah tersebut untuk diwujudkan

Meskipun infrastruktur BTM telah terbentuk Induk,  lanjut Suud, sekunder dan primer namun dalam kenyataanya keberadaan BTM belum mampu digunakan bagi warga Muhammadiyah secara maksimal, khususnya amal – amal usaha Muhammadiyah untuk menempatkan dana – dananya di BTM. Dengan demikian peluang BTM yang sangat besar untuk berkembang kurang maksimal.

“Maka dari itu kami berharap dalam konsolidasi nasional ini ada upaya bagi PP Muhammadiyah untuk menginstruksikan sinergisitas antara BTM dengan AUM-AUM seperti Rumah Sakit dan Perguruan Tingi Muhammadiyah. Jika diperlukan dibuatkan reguulasinya,” terangnya.

Suud menyakini jika suatu saat nanti terjadi sinergisitas antara BTM dan AUM akan mendorong lebih masif lagi untuk mewujudkan pilar ketiga Muhammadiyah yakni ekonomi yang merupakan amanah dari Muktamar di Makassar.  (gus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *